24.3 C
Yogyakarta
Selasa, 10 September 2024
BerandaCerpen

Cerpen

Ketika Mereka Berkata

Sore hari yang menenangkan hati dan berteman dengan senja, begitupun kopi panas yang kuseruput di halaman teras rumah. Pohon rindang yang seakan berkata kepadaku,...

Amanah

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?” ucap seseorang, memecah hening masjid Al-Mubarok. Puluhan anak-anak TPA menyimak khidmat sosok yang kini tengah menjelaskan makna surat...

Surat Untuk-Mu

Untuk wanita terhebat dihidupku Assalamualaikum, Bu. Bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana keadaan disana? Apakah disana nyaman? Apakah baik-baik saja? Apakah tidurmu nyenyak? Apakah...

Ucapan Selamat untuk Selamat Tinggal

“Bu, aku langsung berangkat aja ya! Udah jam 6.45 nih. Aku makan di sekolah aja.” Ucapku sambil menuntun sepeda keluar dari garasi. “Iya nak, hati-hati....

Memilih

Namaku Dimas Wahyu, 18 tahun. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku. Ayahku bekerja di Negeri Paman Sam, Ibuku hanya ibu rumah tangga dan membuka warung sembako serta jajanan kecil-kecilan. Tak lupa ada kakak dan kedua adikku. Membaca dan menulis adalah hobiku.

Akhir dari Kisah 1000 Tahun

Hidup adalah tentang pilihan, untuk menjadi belalang jantan yang terbuai pesona betina dan berakhir mati karenanya atau menjadi belalang jantan yang selamat dari pesona betina dan tetap hidup bahagia?

Atun Pulang, Mak!

Atun Pulang, Mak! Sebuah cerpen oleh Wati Nur Magfiroh. Pemenang lomba #YukMenulis pekan kesebelas yang diselenggarakan oleh Sobat Perpustakaan Mu'allimin.

Pembunuhan di Dalam Layar

Pembunuhan di Dalam Layar, sebuah cerpen oleh Muhammad Zaim Musyafiq Qusyairi. Pemenang lomba #YukMenulis pekan kedelapan yang diselenggarakan oleh Sobat Perpustakaan Mu'allimin.

Semesta di Wajah Eyang

Semesta di Wajah Eyang, sebuah cerpen oleh Dody Widianto. Pemenang lomba #YukMenulis pekan kelima yang diselenggarakan oleh Sobat Perpustakaan Mu'allimin.

Bunga Pinusku yang Hilang

Bunga Pinusku yang Hilang, sebuah cerpen oleh Cecep Saefudin. Pemenang lomba #YukMenulis pekan kedua yang diselenggarakan oleh Sobat Perpustakaan Mu'allimin.

Surat dari Dinda

Azhar tidak percaya dengan apa yang disampaikan Aisyah, teman Dinda semasa SMA. Namun dalam hati, ia tiada henti bersyukur lantaran kini mendapatkan calon pengganti kebahagian hidup yang sempat hilang.