29.6 C
Yogyakarta
Selasa, 8 Juli 2025
BerandaArtikelPeringatan Maulid Nabi: Manifestasikan Spirit Baru

Peringatan Maulid Nabi: Manifestasikan Spirit Baru

Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Maulid Nabi, juga dikenal sebagai Maulid Nabi Muhammad atau Maulud saja, adalah peringatan hari lahir Nabi Islam Muhammad. Perayaan ini umumnya jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam penanggalan Hijriyah, meskipun ada perbedaan pendapat di antara berbagai kelompok Islam tentang tanggal yang tepat. Perayaan Maulid Nabi dipercaya telah dimulai sejak zaman dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-12. Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit mewajibkan perayaan ini dalam Al-Quran atau Hadis, Maulid Nabi telah menjadi tradisi yang populer di banyak negara Muslim, termasuk Indonesia.

Mungkin Pembaca bertanya apasih tujuan dari perayaan ini? dan kenapa kita sebagai orang Islam harus turut merayakannya? Nah, tujuan utama dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk menghormati dan mencintai Nabi Muhammad SAW, serta untuk mengingat jasa-jasanya dalam menyebarkan Islam dan membawa kebaikan bagi umat manusia. Selain itu, peringatan ini juga menuntun kita untuk meneladani akhlak mulia Nabi yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Maka sebagai Muslim yang beriman, kita turut berbangga dan bahagia dalam memperingati hari ini karena banyak nilai-nilai positif yang terkandung dalam perayaan ini serta dapat membawa semangat dalam diri kita untuk semakin mencintai Rasulullah SAW.

Perayaan Maulid Nabi memiliki tradisi yang berbeda di setiap daerahnya namun tetap memiliki tujuan yang sama. Diantara banyaknya ragam tradisi itu, terdapat salah satu peringatan Maulid Nabi di daerah pulau Jawa yang cukup unik yaitu, perayaan Maulid Nabi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Grebeg Maulud. Grebeg Maulud adalah puncak dari perayaan Maulid Nabi di daerah Keraton Yogyakarta. Ini merupakan tradisi yang sangat khas dan menjadi ikon dari Keraton tersebut.

Apa itu Grebeg Maulud?

Grebeg maulud sendiri merupakan kegiatan setahun sekali yang dilakukan dengan tujuan untuk memperingati dan merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Grebeg sendiri berasal dari kata gemebreg yang berarti ribut atau riuh. Ini merupakan ungkapan suasana saat kelangsungan peristiwa grebeg yang berjalan ribut atau riuh untuk memperebutkan gunungan yang akan dibagikan ke masyarakat.

Beberapa hari sebelum acara, Abdi Dalem Keraton akan sibuk mempersiapkan gunungan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat arak-arakan gunungan berisi berbagai macam hasil bumi, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya. Dari bahan-bahan yang sudah tersedia kemudian akan dibentuk menyerupai gunung.

Pada hari-H, gunungan yang sudah ada akan diarak dari dalam Keraton menuju masjid Besar. Arak-arakan ini diikuti dengan sangat antusias baik itu dari Abdi Dalem, prajurit Keraton, hingga masyarakat setempat.

Setelah sampai di Masjid Gedhe Kauman, gunungan akan diperebutkan oleh masyarakat. Perebutan gunungan ini dilakukan dengan semangat dan penuh rasa syukur atas berkah yang dilimpahkan oleh Allah Swt. masyarakat Yogyakarta ataupun sekitarnya akan ramai memperebutkan gunungan karena kepercayaan masyarakat akan memperoleh keberkahan, kemakmuran dan ketenangan jika mendapatkan hasil bumi saat prosesi acara berlangsung.

Meskipun perayaan ini hanya diperingati setiap setahun sekali, semangat Maulid Nabi harus tetap membara di jiwa kita setiap saat. Yang terpenting adalah bagaimana kita memahami makna dibalik perayaan Maulid Nabi dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebaikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa cara merayakan Maulid Nabi harus sesuai dengan ajaran Islam. Hindari kegiatan yang menyimpang dari sunnah Rasulullah, seperti berlebihan dalam merayakan atau melakukan bid’ah. Intinya, merayakan Maulid Nabi adalah bentuk rasa syukur kita atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dan upaya untuk meneladani beliau, serta sebagai wujud rasa cinta dan kasih sayang kita kepada Nabi Muhammad SAW.

Oleh: Jundan Afkar
Editor: Mazaya Abdillah Iskandar
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -