Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Kita pastinya sudah tahu apa itu Gen Alpha. Gen Alpha adalah generasi yang lahir antara tahun 2010 dan 2025 dan generasi yang lahir di tengah tengah era modernisasi dan generasi ini adalah lanjutan dari Generasi Z atau biasa disingkat Gen Z, Gen Alpha saat ini terkenal salah satunya karena bahasa gaulnya, seperti skibidi yang bermaksud jahat dan buruk, sigma yang bermaksud individu yang keren dan populer, atau bahkan gyatt yang bermaksud memberikan pujian kepada perempuan yang bentuk tubuhnya menarik. Semua itu adalah contoh dari bahasa gaul Gen Alpha yang mungkin terdengar absurd dan aneh oleh generasi diatasnya seperti Gen Z atau Milenial.
Sebagai generasi yang tumbuh ditengah tengah era modernisasi, mereka pastinya sangat bergantung dengan teknologi. Hal ini mempengaruhi mereka dibanyak hal seperti cara mereka belajar atau bersosialisasi, dengan kemajuan teknologi seharusnya mereka bisa lebih kreatif dan produktif namun kenyataanya tidak, Mereka malah lebih malas karena dampak teknologi contohnya seperti mereka tidak berpikir kreatif untuk mengerjakan suatu soal, karena mereka hanya perlu menggunakan website-website seperti Chat GPT atau Gemini. Bukan hanya itu, karena Gen Alpha sejak kecil sudah diberi perangkat elektronik seperti smartphone atau laptop mereka juga bisa bisa terdampak dengan hal hal negatif seperti penggunaan gadget yang berlebihan, Menurunkan minta belajar hingga gangguan pada mental dan fisik, Atau juga hal hal negatif yang ada di internet seperti, konten dewasa, cyber bullying atau bahkan judi online atau biasa disingkat judol, bukan hanya itu masalah lain seperti masalah sosial juga berdampak ke generasi Alpha.
Terlepas dari semua itu sebagai generasi yang lahir di tengah era modernisasi mereka juga memiliki kelebihan dibanding generasi-generasi sebelumnya, karena mereka tumbuh bersama teknologi dengan itu mereka bisa lebih paham dan bisa memanfaatkan teknologi teknologi canggih saat ini mereka juga bisa lebih inovatif dalam membuat sesuatu karena sudah terbantu dengan teknologi yang canggih saat ini dan mereka juga cenderung fleksibel dan lebih terbuka terhadap perkembangan zaman, mereka juga bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang jauh atau mereka juga bisa bekerja secara online atau biasa disebut “WFH” work from home. Dengan semua itu mereka juga sadar dan tau tentang masalah sosial dan alam di dunia sejak usia yang tergolong muda, sehingga mereka bisa memecahkan masalah atau memperbaiki masalah-masalah di masa depan.
Nah, memang generasi Alpha sering dianggap generasi yang lemah dan susah bersosialisasi tapi terlepas dari semua itu mereka juga generasi yang inovatif dan adaptif dengan perkembangan zaman yaang sangat pesat sehingga mereka tidak lagi takut dan kolot terhadap perkembangan zaman yang biasa dialami oleh generasi milenial atau yang di atasnya.
Oleh: Chaizuran Arasyaqil Ghaisan
Editor: Khalish Zeinadin