Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Udara dingin yang menyelimuti indahnya malam Senin, dengan air yang menetes ke permukaan tanah, sukses menjadi pembuka dari acara Grand Final Singa Podium. Ahad, (26/01). Meskipun gerimis sempat menerpa tempat berlangsungnya Grand Final Singa Podium, bukan berarti kemeriahan dan antusiasnya para audiens dalam menyaksikan para finalis Singa Podium menjadi hilang.
Selepas salat Isya, para audiens langsung bergegas menuju Lapangan Tengah Kampus Induk Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, setelah mengikuti arahan dari panitia Grand Final guna menyaksikan penampilan para finalis.
Pembukaan
Tepat pukul 20.00 WIB, Alfu Alvin yang bertugas sebagai MC, memulai acara Grand Final Singa Podium. Syahdunya bacaan ayat suci Al-Qur’an pun mampu membuat suasana semakin sejuk. Dengan membawa tema, “Kuatkan Da’i Militan, Kobarkan Semangat Da’i Berperan”. Ayyasy Kaizen Birruna, selaku Ketua Panitia Singa Podium, membeberkan alasannya mengangkat tema tersebut.
“Sebagai da’i, kita harus mampu memiliki peran dalam berdakwah di masyarakat. Dengan adanya kegiatan Singa Podium, kami berharap para santri mampu memiliki semangat berperannya di masyarakat kelak,” ujar Kaizen.
Kemudian, sambutan pun beralih kepada Ketua Umum PR IPM Mu’allimin, yakni Fairuz Dzakwan. Sekaligus, membuka acara Grand Final Singa Podium.
“Harapannya, dengan adanya acara seperti Singa Podium ini, bisa menjadikannya sebagai batu loncatan bagi teman-teman kelas 1. Selain itu, kami berharap mereka bisa menjadikan IPM sebagai ruang belajarnya para kader tingkat 1,” cakap Fairuz.
Aksi Para Finalis
Acara pun akhirnya masuk pada inti acara, yakni penampilan dari para finalis. Dengan membawa kobaran semangat, serta penyampaian ceramah yang menggebu-gebu di hadapan para penonton dan juri, juga dengan respon yang penonton berikan pada para finalis saat menaiki panggung membuat suasana menjadi semakin meriah.
Sayangnya, finalis yang tampil hanya berjumlah lima orang, yang pada awalnya jumlah finalis ada enam orang, akan tetapi, salah satu finalis berhalangan hadir karena sakit, dan secara tidak langsung tereliminasi. Akan tetapi, hal tersebut tetap tak bisa menghindari panasnya duel antar finalis.
Penampilan Alano Faaiq Alfeno menjadi suguhan utama bagi para penonton, dewan juri, dan empat finalis lainnya. Pembawaan yang begitu totalitas mampu menyihir suasana pada malam itu. Selepas penampilan dari Alano, Muhammad Raffa Rafisky sebagai finalis kedua di Grand Final Singa Podium pun menampilkan ceramahnya dengan cukup baik, effortnya dalam membawakan pantun pada awal ceramah, menjadi ciri khas tersendiri.
Penampilan yang tak kalah hebatnya, juga diperlihatkan Ikhwan Labib Rozaqi dalam malam puncak tersebut. Para penonton dan dewan juri sempat terkejut dengan penampilan salah satu peserta, Ardaffy Fatillah Rahadian finalis dari Sedayu. Cara penyampaian materi yang santai bak stand up comedy membuat suasana yang pada awalnya tegang, menjadi santai dan mencair, belum lagi dengan aksi “lempar peci” yang diikuti para penonton.
Pasca keempat finalis menyelesaikan tugasnya dengan baik, akhirnya finalis terakhir pun menaiki panggung yang sama, juga melaksanakan tugas yang sama seperti keempat peserta sebelumnya, yakni berceramah di hadapan dewan juri dan penonton. Neymar Tsaqif Hikmatyar, finalis terakhir menjadi penutup rangkaian acara penampilan dari para finalis.
Komentar Dewan Juri
Setelah para peserta maju satu per satu, acara pun beralih pada sesi komentar yang juri berikan. Yap, Fairuz Dzakwan sebagai Ketua Umum PR IPM Mu’allimin 24/25, M. Faatih Fadhlurohman selaku Ketua Umum PR IPM Mu’allimin 23/24, dan Ketua PD IPM Jogja, yakni Aisyah Latifunnisa menjadi juri pada acara malam Grand Final Singa Podium.
Fairuz mengatakan, “saya sangat bangga kepada teman-teman kader tingkat 1. Sebab, kalian sudah berani berproses lewat acara ini. Dengan adanya seleksi pada tahap pertama, yang berarti kalian sudah berani maju untuk public speaking di hadapan teman-teman kalian,” ucap Fairuz dengan bangga.
Sedangkan, ipmawan Faatih pun berkomentar bahwa, “acara ini telah melalui seleksi yang begitu panjang, dan apa yang kita lihat hari ini, adalah hasil dari proses tersebut. Jadi, bagi kalian yang masih belum masuk final, jangan berkecil hati. Masih ada kelas 2, 3, 4, 5, dan 6. Perjalanan kalian masih panjang, jadi tetaplah semangat.”
Komentar yang Mbak Ipun—sapaan akrab ipmawati Aisyah Latifunnisa—berikan juga tak jauh berbeda. Mengawali komentarnya dengan pantun, yang kerap menjadi ciri khasnya dalam memberikan materi di beberapa kegiatan yang lalu.
“Ada beberapa hal yang kita perhatikan, seperti sambutan pada dewan juri, penonton, dan ucapan syukur, yang seperti itu seharusnya diberikan secara meluas. Kemudian, cara pengucapan, gaya tubuh, gaya bahasa, dan semacamnya bisa untuk melatihnya lebih keras lagi,” ucapnya.
Pasca dewan juri memberikan komentarnya pada para peserta, acara pun akhirnya selesai pada pukul 22.00.
Nah, jika sobat Kweeks penasaran dengan juara Singa Podium 2024/2025. Nantikan kabar berikutnya, sekian terima kasih.
Oleh: Khalish Zeinadin
Fotografer: Khalish Zeinadin
Editor: Khalish Zeinadin