Pada tanggal 21 Januari 2022, bertempat di wilayah kampus induk Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Dewan Eksekutif Penghela (DEP) Hizbul Wathan Mu’allimin menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Utama yang diikuti oleh seluruh kader tingkat tiga Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Acara tersebut merupakan suatu kegiatan wajib yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan perkaderan yang ada di Mu’allimin.
UKT tahun ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 21-22 Januari 2022. Acara ini pada mulanya dibuka dengan Apel Pembukaan yang berlangsung dengan khidmat dengan Ramanda Fajar selaku pelatih HW menjadi pembina upacara dan membuka rangkaian kegiatan. Setelah para panitia dan peserta melangsungkan pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pengisian formulir Syarat Kenaikan Tingkat (SKT). Kegiatan pengisian SKT merupakan tugas inti untuk para peserta UKT sebagai syarat untuk naik tingkat dengan melakukan berbagai kegiatan yang diawasi secara langsung oleh para anggota DEP Mu’allimin.
Setelah berjalan beberapa lama untuk pengisian SKT, para peserta masuk pada waktu istirahat, sholat dan makan (ISHOMA) yang berlangsung hingga sholat Isya. Selepas menunaikan ibadah sholat Maghrib dan Isya, peserta diharuskan untuk mengikuti pembekalan materi yang disampaikan oleh Ramanda Ahmad Affandi. Materi yang dibawakan bertema “Dinamika Hizbul Wathan Masa Kini”. Pembekalan ini berjalan dengan lancar hingga pukul 20.30. Setelah pembekalan materi dirasa cukup, para peserta kembali menunaikan tugas pengisian SKT hingga pukul 21.15. Selanjutnya, para peserta UKT diwajibkan untuk ikut dalam evaluasi sebelum akhirnya peserta menutup hari pertama UKT dengan istirahat guna mempersiapkan diri untuk kegiatan pada hari berikutnya.
Pada hari kedua ini, selepas menunaikan ibadah shalat subuh, peserta melakukan senam pagi secara bersama-sama yang dilanjutkan dengan sarapan pagi. UKT ini kemudian berlanjut pada sapu bersih bersama yang mana peserta UKT diharuskan untuk bahu-membahu membersihkan lokasi UKT dan bersih diri demi mempersiapkan diri untuk penutupan UKT serta pelantikan sebagai kader tingkat utama Hizbul Wathan.
Pada akhirnya, acara yang telah ditunggu-tunggu telah tiba, yaitu Penutupan dan Pelantikan Kader Tingkat Utama Hizbul Wathan. Acara ini berlangsung mulai dari pukul 07.45 hingga 08.45. Upacara penutupan dan pelantikan ini berjalan lancar dan khidmat yang menandai bahwasanya para peserta UKT secara resmi diangkat menjadi kader tingkat utama Hizbul Wathan.
Kegiatan UKT tahun ini mengusung tema “Tanamkan Spirit Sudirman, Wujudkan Pandu Berkemajuan”. Jenderal Besar Sudirman, seperti khalayak ramai telah mengetahui kebesaran namanya, merupakan seorang yang dahulunya adalah salah seorang kader Hizbul Wathan sebelum beliau terjun ke dunia militer. Kepiawaian dan ketangguhan beliau dalam memimpin prajurit TNI dalam upaya perlawanan terhadap kolonialisme Belanda begitu heroik dan tersohor dari mulut ke mulut.
Di Hizbul Wathan, beliau memperoleh berbagai macam ilmu yang menjadi titik balik dalam perjalanan panjang beliau dalam memimpin pasukan kemerdekaan Indonesia. Melalui organisasi HW beliau melatih diri untuk bagaimana menjadi seorang yang tangguh, pemimpin yang baik serta pembuat strategi yang begitu mematikan.
Dengan membawakan tema tersebut, diharapkan kegiatan yang berlangsung dua hari ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta kecintaan para kader Mu’allimin dalam bidang kepanduan terkhusus pada organisasi kepanduan organisasi Hizbul Wathan.
UKT ini juga adalah sarana dan wadah bagi Sudirman-sudirman baru yang akan terlahir di kemudian hari, yang akan membawa kebermanfaatan bagi sekitarnya, serta terciptanya para kader tangguh yang tak kenal menyerah. UKT tahun ini sedikit berbeda dengan UKT yang telah diadakan pada tahun-tahun sebelumnya. Umumnya rangkaian kegiatan UKT diadakan pula penjelajahan pos-pos yang rutenya mengelilingi sekitar Kota Yogyakarta. Namun, dikarenakan situasi pandemi yang sangat tidak memungkinkan, UKT HW pada tahun ini hanya diadakan di sekitaran wilayah kampus induk Madrasah Mu’allimin.
Akhir kata, meski di tengah pandemi yang penyebarannya kian masif dari waktu ke waktu, serta di tengah situasi yang mana memperlihatkan betapa memprihatinkannya kondisi moral para generasi muda, Hizbul Wathan diharapkan untuk dapat tetap senantiasa aktif mencetak kader tangguh yang menjadi ujung tombak serta penerus estafet perjuangan dakwah Islam secara umum dan Muhammadiyah secara khusus, dan menjadi dinding pertahanan terakhir terhadap serangan westernisasi yang merongrong eksistensi akidah keimanan.
Sekian, fastabiqul khairat.
Oleh: M. Abimanyu Pramudya