29.7 C
Yogyakarta
Jumat, 17 Januari 2025
BerandaKabarMilad SKM ke-97 Mengangkat Tema yang Concern pada Ekologi dan Budaya

Milad SKM ke-97 Mengangkat Tema yang Concern pada Ekologi dan Budaya

Pada tahun ini, Milad Sinar Kaum Muhammadiyah (SKM) ke-97 digelar secara hibrid, yaitu secara luring yang diadakan di Kampus Utama Madrasah Mu’allimin serta Kampus Baru yang berada di Kecamatan Sedayu, Bantul, dan secara daring. Acara ini digelar dari hari Kamis, 13 Januari 2022 sampai Kamis, 17 Februari 2022.

Acara Milad SKM merupakan salah satu dari acara besar tahunan yang sangat dinanti seluruh civitas academica Madrasah Mu’allimin. Acara ini sendiri memiliki tujuan untuk meneguhkan ghirah perjuangan SKM dan bisa menjadi wadah berkreasi seluruh santri Madrasah Mu’allimin, walaupun wujud fisik SKM sendiri sudah tidak ada.

Milad SKM ke-97 ini mengusung tema Bersatu dalam Beda, Ciptakan Stabilitas Semesta, Bersama, Berbudaya yang Padu. Arya Restu Bayu Adji selaku ketua panitia Milad SKM ke-97 mengatakan bahwa dipilihnya tema ini memiliki maksud bahwa walau berbeda, kita bersatu di dalam Milad SKM ini untuk menciptakan keselarasan lingkungan melalui acara yang diadakan dengan tidak melupakan budaya yang dimiliki.

“Jadi pada tahun ini, Milad SKM ke-97 mengangkat tema Bersatu dalam Beda, Ciptakan Stabilitas Semesta, Bersama, Berbudaya yang Padu. Bait pertama yaitu Bersatu dalam Beda. Tidak menutup kemungkinan kalau di Mu’allimin ini tidak cuma berasal dari satu daerah saja, tapi dari Sabang sampai Merauke pun ada, dan yang namanya kemajemukan itu pasti ada, makanya kami ambil Bersatu dalam Beda. Jadi dari kemajemukan itu kita bersatu di Milad SKM ke-97 ini.”

“Lalu Ciptakan Stabilitas Semesta, di sini kami melihat adanya problematika yang besar, yaitu masalah Ekologi atau lingkungan hidup. Dan Menciptakan Stabilitas ini diharapkan melalui Talkshow Ekologi atau acara-acara yang kami selenggarakan itu adalah bentuk dari kerja nyata dari permasalahan yang saat ini sedang ramai, yaitu masalah ekologi. Lalu ada Bersama, Berbudaya yang Padu, seperti yang kita semua ketahui, Mu’allimin ini berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang notabenenya adalah kota berbudaya, harapannya adalah di tengah keragaman atau kemajemukan yang ada di Mu’allimin, seperti yang dijelaskan di bait awal tadi. Dengan keragaman latar belakang budaya santrinya itu, kami berharap bisa memadukan budaya-budaya tersebut,” jelas Adji.

Dalam rangka menyukseskan tema yang diusung itu, Milad SKM ke-97 mengadakan berbagai macam kegiatan, seperti Ngobrol Bareng (Ngobar) yang membahas seputar SKM. Ada pula Talkshow Ekologi yang menjadi salah satu acara unggulan dari Milad SKM ke-97 ini, karena kegiatan ini berkaitan dengan tema Milad SKM tahun ini yang memiliki concern terhadap masalah ekologi. Indonesia Youth Students Forum (IYOSFO) yang mendatangkan 4 pemateri luar biasa, yaitu BEM UI 2019, Manik Margamahendra, BEM UGM 2019, Fathur, Alumni dan Founder Ta’awun Indonesia, Baharuddin Rohim, Wakil Ketua PPI Belgia, Sulkhan Windrayahya. Lalu SKM SEARCH yang menjadi ajang pencarian kader-kader berkualitas di berbagai aspek, baik itu aspek berpikir, aspek public speaking sampai aspek pengetahuan umum. Kemudian ada SKM KU yang diadakan khusus untuk santri kelas 1 Madrasah Mu’allimin yang di dalamnya ada penyampaian materi tentang SKM dan juga outbond dalam rangka menumbuhkan rasa solidaritas antar teman dari santri kelas 1 Madrasah Mu’allimin. Terakhir, ada perlombaan internal dan eksternal.

Dalam wawancara yang dilakukan, Adji menjelaskan bahwa selama acara terdapat beberapa kendala. “Yang pertama adalah bagaimana komunikasi itu tetap harus berjalan dengan baik, tetapi mulai timbul masalah tentang hal itu pada saat mulai banyak teman-teman panitia saat masuk ke asrama. Keterbatasan fasilitas komunikasi menjadi masalah yang cukup menyulitkan pada saat itu. Solusinya adalah dengan memaksimalkan komunikasi dengan teman-teman pimpinan perdivisinya saja sehingga dari situ dapat mudah disebarkan informasinya kepada teman-teman lainnya.”

“Yang kedua adalah meyakinkan madrasah tentang keberhasilan SKM ini, karena milad tahun ini adalah SKM pertama kali pasca pandemi di rumah, sehingga mekanisme persiapan terkhusus Opening Ceremony ini harus disiapkan dengan sangat matang, tidak hanya kepada madrasah tetapi kepada angkatan atas kami pun harus terjalin dengan baik. Alhamdulillah dengan semangat dan juga sinergi yang baik, semua itu dapat berjalan dan terlaksana dengan baik,” ungkap Adji.

Di akhir wawancara, Adji berpesan bahwa kita harus tetap semangat dalam berjuang dengan gembira walaupun kita sedang berada di tengah-tengah masa pandemi, serba penuh dengan keterbatasan, tetapi jangan jadikan keterbatasan itu sebuah halangan untuk kita terus berkarya dan berdaya di Mu’allimin. Dan juga jangan jadikan ghirah SKM ini hanya bergelora dalam milad saja, tetapi harus terus digelorakan dan ditanamkan di dalam setiap sanubari santri Mu’allimin.

Oleh: Yudistira Brigas Wohingati
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

106FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -