Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Pada Ahad-Senin (4-5/02/2024) tim Futsal Mu’allimin (Futsal Muin) mengirimkan para punggawa mereka untuk mengikuti ajang Justice Competition yang diadakan di GOR Pancasila UGM. Ajang ini diadakan oleh Universitas Ahmad Dahlan dan dalam ajang ini Tim Futsal Mu’allimin berhasil meraih juara 2. Tentu bukan hal yang mudah untuk mendapatkan hasil ini berbagai rintangan telah dilalui oleh tim Futsal Mu’allimin.
Pada pertandingan pertama, tim Futsal Muin harus beradu kekuatan dengan tim futsal dari SMAN 1 Seyegan, pada pertandingan pertama ini tim Futsal Muin harus mengakui kekuatan dari tim futsal SMAN 1 Seyegan dengan skor akhir 1-0 untuk tim futsal SMAN 1 Seyegan. Pada pertandingan kedua tim Futsal Muin dipertemukan dengan tim futsal dari SMAIT Abu Bakar. Pada pertandingan kedua ini tim Futsal Muin memenangkan pertandingan dengan skor yang cukup meyakinkan yaitu 4-0. Kemenangan pada pertandingan kedua ini membuat semangat para punggawa semakin membara setalah mereka kembali memenangkan pertandingan ketiga melawan MAN 3 Bantul dengan skor 2-0. Dengan hasil itu tim Futsal Muin berhasil lolos dengan mengemas 6 poin dari tiga laga yang dilakoni
Pada babak delapan besar tim Futsal Muin dipertemukan dengan tim futsal dari SMAN 1 Gamping, terjadi duel yang cukup seru dari kedua tim ini. Jual beli serangan terjadi pada babak pertama dan kedua hingga skor berakhir 1-1. Akhirnya laga harus dilanjutkan lewat drama adu penalti untuk menentukan siapa yang layak untuk lolos ke babak selanjutnya. Drama adu penalti berjalan cukup alot dan akhirnya drama ini berhasil dimenangkan oleh tim Futsal Muin. Tim Futsal Muin berhasil lolos ke babak semifinal dengan susah payah. Pada babak semi final tim Futsal Muin dipertemukan dengan tim futsal dari SMA Lendah. Pada pertandingan ini tim Futsal Muin kembali harus bersusah payah karena mereka harus tertinggal satu gol terlebih dulu, sampai akhirnya behasil membalikkan keadaan dan tim Futsal Muin berhasil menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan 2-1. Dengan hasil itu tim Futsal Muinberhasil melangkah ke babak selanjutnya yaitu babak final.
Pada partai final, tim Futsal Muin bertemu dengan tim futsal dari MAN 2 Yogyakarta dan pertandingan berjalan cukup sengit. Kedua tim sangat bersemangat untuk keluar menjadi sang jawara dalam ajang ini. Akhirnya pertandingan yang berjalan cukup sengit ini dimenangkan oleh tim futsal dari MAN 2 Yogya, tim Futsal Muin harus mengakui kehebatan lawannya, mereka harus menelan pil pahit setelah dikalahkan dengan skor 3-1.Merekapun harus menjadi runner up dalam ajang ini.
Menurut salah satu player, ada beberapa faktor yang membuat mereka kurang focus untuk bertanding. “Ada beberapa faktor yang membuat kami kalah. Faktor utama yang membuat kami kalah adalah kondisi, kondisi yang tidak fit membuat kami kewalahan dan melakukan banyak blunder, itu juga membuat semangat kami down”, ujar Mugni, salah satu player Futsal Muin kepada LPM Sinar. Mugni terus berharap agar tim Futsal Muin bisa terus berkembang.
Buah dari runner up kali ini didasari oleh banyak latihan dan penerapan skema bermain yang tepat. “Kalau latihan, itu banyak sih dan itu pasti kami tingkatin tiap hari. Kami juga bermain beberapa game buat nerapin skema,” ujar Ruwaifi kepada LPM.
Beberapa dari tim Futsal Muin merasa kecewa atas hasil yang didapat. Kendati demikian, itu adalah hasil dari kerja keras mereka selama ini. Dengan ini, evaluasi bisa mereka jalani dan mendapatkan pengalaman berharga bisa berjuang bersama dan juara bersama.
Afnan, salah satu player menjadi salah satu dari tim yang mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. “Ya kecewa sih, pasti pengennya jadi juara, tapi malah kalah. Mau gimana lagi, ini mungkin dijadiin evaluasi buat kedepannya. Perjuangan pasti cape banget karena kita bersaing sama orang-orang yang sama-sama pengen juara dan mereka juga punya skill yang bagus. Tapi ini juga jadi pengalaman yang cukup berharga, ini juga bisa jadi bahan evaluasi biar kedepanya lebih baik lagi. Harapannya semoga Futsal Muin bisa lebih baik lagi.” pungkas Afnan.
Oleh: Hamzah M. Nabhan dan Fakhri Abiyu Raziq Editor: Danu Rahman Wibowo