32.2 C
Yogyakarta
Jumat, 17 Januari 2025
BerandaKabarStadium General Bersama Syekh M. Abdul Fattah El-Uwaisi

Stadium General Bersama Syekh M. Abdul Fattah El-Uwaisi

Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta – Ahad pagi, (05/05/2024) Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Stadium General bersama Prof. Dr. M. Abdul Fattah El-Uwaisi. Beliau adalah salah sosok doktor yang telah meraih gelar magister dan doktoral bidang studi Baitul Maqdis di beberapa perguruan tinggi di Inggris, Turki, dan Malaysia. Beliau juga merupakan Guru Besar Social Science University of Ankara yang melahirkan dua teori yang cukup terkenal yaitu Teori Lingkaran Barakah Baitul Maqdis dan Teori Aman (Koeksistensi damai dan saling menghormati).

Hadi di aula Kampus Induk Madrasah Mu’allimin, di hadapan kader tingkat 5 Prof. Dr. M. Abdul Fattah El-Uwaisi memulai dialog dengan kisah Usamah bin Zaid. Dengan dibantu oleh penerjemah, beliau menceritakan kisah inspiratif Usamah bin Zaid yang saat itu dipercayai untuk memimpin pasukan dan para sahabat untuk membebaskan Baitul Maqdis. Padahal saat itu umurnya masih sekitar 16-18 tahun.

Prof. Dr. M. Abdul Fattah El-Uwaisi di hadapan hadirin memberikan motivasi dengan mengumpamakan ilmu seperti air di dalam gelas. Jika air itu sedikit, maka kita tidak puas untuk meminumnya. Sebaliknya, jika air di dalam gelas banyak, kita akan puas untuk meminumnya.

Salah satu yang membuat kami terinspirasi dari kisah beliau adalah saat Prof. Dr. Abdul Fattah menceritakan masa kecilnya yang penuh kesulitan. Ia bercerita saat ia hidup di tenda selama 18 tahun, ia harus berjalan sejauh 5 kilometer menuju sekolah tanpa menggunakan sepatu dan memakai baju yang lusuh. Bahkan, ia baru mengenal listrik pada usia 18 tahun.

Sebagai seorang “santri” yang membutuhkan motivasi tentang ilmu, perkataan beliau lebih “menusuk” daripada perkataan guru ataupun direktur yang sudah berulang-ulang kami dengar. Pesan yang beliau sangat sederhana, yaitu untuk meraih cita-cita setinggi mungkin dengan menuntut ilmu yang setinggi-tingginya pula.

Terakhir, beliau berpesan seperti pesan Aaq Syamsuddin kepada Al-Fatih, “Engkaulah yang akan membebaskan Konstantinopel”. Maka beliau berpesan, “Maka kalianlah yang akan memimpin umat Islam di dunia.”

Oleh: Danu Rahman Wibowo dan Afif Nur Hidayat
Editor: Mazaya Abdillah Iskandar
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

106FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -