26.2 C
Yogyakarta
Selasa, 12 Agustus 2025
BerandaKabarSapa Kader Vol 1: Membangun Kepribadian dengan Perkaderan

Sapa Kader Vol 1: Membangun Kepribadian dengan Perkaderan

Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Kader. Apakah kalian tahu arti dari kata ini? Atau setidaknya, pernahkah kalian mendengar kata ini walaupun hanya sekilas? Kalau kalian tidak tahu, daripada salah dalam menafsirkan dan menanggung malu jikalau ditanya oleh orang lain, dan kita tidak bisa menjawabnya seperti orang bodoh. Maka dari itu, marilah kita menjelajahi sejenak salah satu acara yang diadakan PR IPM Mu’allimin bidang perkaderan, yaitu “Sapa Kader Vol 1”.

Tepatnya pada hari Kamis, 10 Oktober 2024. Bertempat di aula Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan tema yang dibawakan oleh kak Zaydan Ihsani, mantan Ketua Umum PR IPM Mu’allimin dan Ketua bidang perkaderan PD IPM Yogyakarta. Di acara itu PR IPM Mu’allimin bidang perkaderan bukan hanya ingin memperkenalkan arti dari kader, tapi juga, siapa yang dimaksud, bagaimana menjadi sosok seperti itu, dan mengapa kita harus menjadi seorang kader, semua dibahas untuk bekal awal santri baru untuk siap terjun di masyarakat.

“Apa itu kader?” tanya kak Zaydan memulai percakapan, tim redaksi yang meliput pun kagum dengan semangat santri kelas satu. 7, tidak, tapi lebih dari 10 santri bersemangat mengangkat tangannya, tidak ingin keduluan dengan temannya yang lain, bukan hanya tim redaksi yang kagum, tapi juga kak Zaydan sendiri memberikan apresiasi saat tim redaksi wawancarai. Jawaban dari mereka pun bermacam-macam seperti: kader itu adalah orang yang berjiwa pemimpin, orang yang kritis, yang siap dalam segala hal, dan lain-lain. Intinya semua jawaban itu benar, semua jawaban itu adalah hal yang dimiliki kader dan proses dalam membentuknya dinamakan perkaderan. “Perkaderan itu luas” ujar kak Zaydan saat menerangkan materi, bahwa, perkaderan itu bukan hanya ada di ranah IPM saja, tetapi semua instansi pasti ada perkaderan, baik itu di bidang kesehatan, bela diri, dan kepanduan, perkaderan tetap ada di setiap bidang itu. Bedanya hanya dari cara memberikannya saja. Terakhir, diberikan sesi pertanyaan, dan acara pun ditutup. Para santri kelas 1 pun kembali ke asramanya masing-masing.

Ya, walaupun hanya diberikan satu materi, semoga kenangan dan pengetahuan yang didapat pada acara ini dapat melekat di hati dan pikiran para santri baru. Dan dapat menjadi bekal awal untuk menjadi kader yang berguna untuk agama, bangsa dan negara.

Oleh: Muhammad Azka Hudiya
Editor: Khalish Zeinadin
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

107FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -