Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Sepulangnya dari madrasah, para santri terlihat begitu sibuk mengisi waktu luangnya dengan beraktivitas di asrama masing-masing. Sembari menunggu waktu salat Asar tiba, beberapa dari mereka ada yang memilih untuk membaca buku, ngobrol dengan teman sekamarnya, namun ada juga yang bergerak menuju kasur untuk merehatkan diri.
Selepas salat Asar, para santri kembali melanjutkan aktivitas mereka yang sempat mereka tunda sejenak. Banyaknya waktu luang setelah salat Asar hingga menjelang magrib, menjadi sebab, bahwa mereka tak mungkin lagi untuk melanjutkan tidur sorenya.
Di waktu sore inilah, mereka memerintahkan jiwa dan raganya untuk mengeksplor aktivitas yang jauh lebih bermanfaat daripada melanjutkan tidur. Mulai dari jogging di Alun-Alun Kidul, cuci pakaian, main futsal, lanjut baca buku, dan sebagainya.
1. Workout
Ada satu kegiatan yang mampu memikat hatinya penulis, yaitu Workout. Yap, jangan heran, tak sedikit dari mereka yang menghabiskan waktu sorenya untuk melakukan workout dengan santri yang lain.
Workout atau para santri menyebutnya WO, ialah kegiatan yang berhubungan dengan fisik. Kegiatan ini berfungsi untuk membentuk tubuh yang lebih sehat, kuat dan bugar. Apa saja kegiatan di dalamnya? Ya, kegiatan-kegiatan kecil seperti push up, sit up, pull up, angkat barbel, skipping, dan sebagainya. Menariknya, hal seperti itu konsisten dilakukan.
2. Baca Buku
Pasca terbenamnya matahari, dan bertukar tempat dengan purnama. Waktu kosong kembali menghampiri para santri, kali ini waktunya lebih singkat. Sebab, waktu kosong malam datangnya selepas waktu halaqah isya selesai. Mereka yang tak ingin berlelah-lelah lagi, akan langsung menyambar kasurnya, dan bersiap menyambut mimpi indah sampai waktu subuh tiba.
Beda dengan santri yang memang tak ingin tidur lebih awal, pasalnya mereka bisa saja lanjut cerita-cerita dengan temannya, atau mengerjakan tugas, belajar. Tak sedikit pula melanjutkan membaca Al-Qur’an hingga terlelap.
Namun, bagi mereka-mereka yang merasa menjadi kutu buku, beda cerita. Mereka bahkan rela menghabiskan waktu seusai halaqah dengan melanjutkan bacaan bukunya, saking fokusnya pada bacaan, mereka sampai tak mendengar jika dirinya sedang di panggil oleh teman santri yang lain. Yang lebih parah lagi, biarpun sudah mendapat tugas madrasah, mereka tetap lanjut baca.
3. Jalan-Jalan
Keterbatasan akses internet saat di asrama, menjadikan mereka lebih sering berkutat pada buku bacaan. Bahkan, saat tiba hari libur, entah itu Jumat atau hari libur karena memang libur, mereka justru lebih memilih membaca buku di atas kasur mereka.
Atau, bisa saja mereka pergi untuk jalan-jalan menikmati tempat yang biasanya wisatawan kunjungi, seperti Malioboro, Titik Nol Kilometer, Gramedia, FIK-UNY, dan sebagainya.
Sebenarnya, masih banyak lagi kegiatan yang bermanfaat bagi para santri, selagi kegiatan tersebut tak merugikan santri tersebut, malah kegiatan tersebut dapat menjadi pengalaman berharga dengan penuh pelajaran dan wawasan baru buat santri itu, maka itulah kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu kosong.
Cukup sekian dari Pojok Santri #7, Terima Kasih.
Oleh: Khalish Zeinadin
Editor: Khalish Zeinadin