Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — (18/12) Waktu akan terus berjalan, dan kita melewati berbagai angan. Dan tak terasa, kita telah berada di penghujung tahun. Bulan Desember ini, biasanya orang-orang akan memanfaatkan waktunya untuk berlibur, menghabiskan waktu bersama, bercengkerama menikmati penghujung tahun yang tersisa. Namun kali ini, PD IPM Kota Jogjakarta mengadakan Pelatihan Kader Taruna Melati II untuk kedua kalinya. Membawakan tagline “Empower To Inspire Cadres To Impact,” dan memadukan gamifikasi Willy Wonka dalam kegiatan ini. Para peserta yang mengikuti pun merupakan hasil dari seleksi, yang menyisihkan sekitar 30 orang yang berasal dari pimpinan ranting atau cabang yang berbeda terlebih di daerah Jawa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 18-21 Desember 2025. Berbagai kegiatan dan pengalaman dirasakan oleh setiap peserta maupun panitia.
Kamis Siang, setelah mengikuti kegiatan sekolah yang diwajibkan, kami mulai bergegas untuk bersiap-siap berangkat menuju tempat pembukaan PKTM II Kota Jogja yang diselenggarakan di DPRD Kota Yogyakarta. Setelah semuanya siap, Mas Koko menancap gas dan segera menempuh jalanan menuju DPRD Kota Yogyakarta untuk mengantar kami (terima kasih Mas Koko dan Ustaz Aswin).
Sesampainya di sana, kami bergegas menuju ruangan untuk pembukaan PKTM II Kota Jogja. Di sana, dihadiri oleh Perwakilan DPRD Kota Yogyakarta, perwakilan dari PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta, perwakilan dari PW IPM Daerah Istimewa Yogyakarta Ipmawati Tsabita Ikrima, Ketua Umum PD IPM Kota Jogjakarta Ipmawati Aisyah Lathifunnisa, Ketua Panitia PKTM II yaitu Wijdan Raifu Basman serta panitia lainnya, dan seluruh peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan PKTM II Kota Jogja. Pembukaan dimulai. Para hadirin mengikuti rangkaian pembukaan dengan hikmat. Setelah itu, dilanjutkan dengan Stadium General dari DPRD Kota Yogyakarta. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan sesi foto, dan persiapan menuju tempat penginapan untuk 4 hari ke depannya.
Hotel Wisma Sargede, menjadi tempat peristirahatan kami dalam mengikuti kegiatan ini. Dengan sisa waktu yang ada, aku memanfaatkannya dengan bersiap diri, dan berkenalan serta bersantai sembari menunggu malam pembukaan gamifikasi. Dan tak terasa, azan Magrib telah berkumandang, dan kami pun bergegas menuju tempat salat hntuk melaksanakan ibadah salat wajib secara berjamaah. Setelah itu, lanjut kami makan malam dan setelah itu, kami menuju tempat salat dan melaksanakan salat Isya. Dan inilah yang ditunggu-tunggu, setelah salat Isya kami bergegas menuju tempat untuk pembukaan gamifikasi. Di sana, dihadirkan sosok Wonka yang memimpin berjalannya kegiatan ke depan. “Setiap malam yang kalian lewati akan kuberi hadiah,” Ujar Wonka menjelaskan gamifikasi dalam Taruna Melati II kali ini. Lalu dilanjutkan pengenalan Fasilitator yang harus kami panggil dengan sebutan “Ompa-lompa” dan “Master” untuk memanggil setiap panitia yang ada. Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan kontrak belajar, hingga tak terasa, waktu menunjukkan pukul 21.00. Setelah pembukaan dan pengenalan selesai, kami pun kembali menuju hotel untuk istirahat, menunggu petualangan yang akan dihadapi esok hari.
Selama 4 hari kami ke depan, kami melalui berbagai tantangan dan keseruan yang ada. Mulai dari sharing per kelompok, Gallery Visit, debat, menulis opini, membuat konten dakwah, dan masih banyak kegiatan lainnya. Selain itu kami juga berkunjung ke tempat-tempat yang telah ditentukan, seperti FISIPOL UGM, SiberMu, dan Sekolah Air Hujan Banyubening.
Hingga tak terasa, tanggal menunjukkan angka 21,yang mana merupakan hari terakhir kegiatan ini. Tak terasa, kegiatan yang telah dilalui begitu pesat berlalu. Berbagai rintangan telah kita hadapi bersama, dan kita memilih untuk tidak menyerah begitu saja. “Harapannya, bisa memberikan dampak kepada para peserta dan para peserta dapat melanjuti tonggak perkaderan IPM,” Ujar Wijdan Raifu Basman selaku Ketua Panitia dikala ia menyampaikan sambutannya. Hingga sampailah pada akhir acara, dilanjuti dengan sesi foto bersama, setiap senyum terukir, tampak terukir indah pada setiap insan. Dan akhirnya, para peserta pun mengucapkan selamat tinggal, dan kembali ke tempat asal mereka. Harapannya, hal itu bukan menjadi akhir dari perjalanan.
