Kalian pernah merasa bahwa ada lagu yang vibes-nya tuh 2010-an banget? Atau merasa rindu dengan masa-masa dimana lagu tertentu sangat berkaitan dengan masa-masa kecil kalian? Nah, itu semua adalah hal yang mungkin terjadi pada setiap orang. Musik adalah bahasa universal yang melahirkan cipta nuansa yang membekas di setiap orang. Musik ballad yang ikonik dengan keterkaitannya dengan perasaan sedih, murung, dan stress. Ada juga musik rock yang berkaitan dengan euphoria melepaskan kesedihan, melampiaskan kebahagiaan, perasaan melepaskan, dan persahabatan. dan masih banyak genre yang membekas di setiap detak jantung masing-masing orang
Musik sangat mudah memasuki lubuk hati setiap orang, karena setiap lagu pasti memiliki cerita yang relate dengan setiap manusia. Atau beat yang terkesan asik dan menggugah telinga tanpa mengetahui bahasanya apa. Manusia mudah sekali mengalami earworm. Apa itu earworm? Earworm atau brainworm adalah fenomena umum yang dialami hampir setiap orang, di mana sebuah lagu atau melodi “terjebak” di kepala dan terus berulang tanpa disengaja. Fenomena ini juga dikenal dengan istilah lain seperti stuck song syndrome (SSS) atau Involuntary Musical Imagery (INMI). Hal ini menyebabkan efek “candu” dan dapat meningkatkan dopamin kita, karena kita merasa terikat dengan lagu dan cerita di baliknya.
Kalian masih ingat “Hati-Hati Di Jalan” milik Tulus? Pada tahun 2022 orang- orang mengalami earworm berjamaah. Semua orang merasa relate dengan lirik penuh makna di lagu Tulus. Bahasa di lagu itu terkesan sederhana namun dekat dengan cerita patah hati anak muda di luar sana. Lagu “Hati-Hati di Jalan” milik Tulus meraih banyak penghargaan bergengsi, termasuk Artis Solo Pria Pop Terbaik, Album Pop Terbaik, Karya Produksi Terbaik dan kategori produksi lainnya di AMI Awards 2022, serta memecahkan rekor sebagai lagu Indonesia pertama yang masuk Billboard Global 200 dan Top 50 Spotify Global, menjadi lagu Indonesia terpopuler sepanjang sejarah Spotify, serta mencetak rekor streaming 24 jam di Spotify Indonesia, keren kan?
Tahu “Sedia Aku Sebelum Hujan” milik idgitaf yang lagi happening sob? Lagu ini juga menjadi contoh bahwa pengaruh musik sangat mendominasi kehidupan sehari-hari manusia. Pernah mendengar teman kalian menyanyikan lagu ini di asrama kan? nah, temen kalian kayaknya mengalami earworm tuh sob. kenapa kok bisa lagu ini melekat di telinga para pengagum musik? Secara singkat, peribahasa “sedia aku sebelum hujan”, populer karena menggabungkan bahasa yang sederhana dengan kiasan yang kuat dan pesan moral yang sangat relevan, membuatnya mudah dipahami dan diingat oleh banyak orang.
mungkin itu saja pembahasan kita kali ini. semoga bisa menambah wawasan kalian ya sob. sampai jumpa dan jangan lupa dengerin lagu.
Penulis: Eprillio Iqbal Rasendria
