Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Hari Rabu, biasanya para santri akan pergi ke sekolah untuk kembali belajar sesuai yang telah dijadwalkan. Namun, kali ini Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Briefing Bulanan bagi setiap tingkatan kader, dan kali ini PR IPM Mu’allimin Ahmad Dahlan mengurusi Briefing Bulanan bagi kader tingkat 2.
PR IPM Mu’allimin Ahmad Dahlan memberikan nama bagi kegiatan ini yaitu “Family Time.” Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Asrama 10, pada 1 Oktober 2025 tepat sehari setelah mengenang Gerakan 30 September yang mana Partai Komunis Indonesia (PKI) dianggap memeloporinya. “Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi para santri mengutarakan keluh kesahnya bukan hanya mengenai IPM, namun juga mengenai dinamika kehidupan sehari-hari,” Ujar Ahmad Badir Hamam Zadisa selaku Ketua Umum PR IPM Mu’allimin Ahmad Dahlan ketika saya wawancara.
Kegiatan ini dimulai dengan salah dua panitia memaparkan arahan untuk bagaimana konsep berjalannya acara. Konsep dari acara ini yaitu membuat Small Group Discussion (SGD.) Lalu panitia melanjutkan kegiatan dengan pembagian kelompok, dengan membagi 1 kelas menjadi 3 kelompok. Total kelompok yang ada adalah 24 kelompok, dan lara fasilitator membarengi setiap kelompok yang telah diberikan. Setelah semuanya terbagi, setiap kelompok menempati tempat yang disepakati oleh masing-masing kelompok.
Setiap kelompok dibagikan sebuah kertas bagi kader tingkat 2 maupun fasilitator. Kegunaan kertas yang diberikan adalah untuk membuat sebuah gambar “sungai kehidupan.” Maksudnya adalah membuat gambar yang menggambarkan atau mendeskripsikan diri sendiri. Setiap anggota kelompok tampak tekun ketika menghiasi secarik kertas yang diberikan, berbagai hal yang disuka maupun yang dibenci ditumpahkan ke dalam kertas, menjadi sebuah karya yang elok. Juga pembicaraan yang mengiring berjalannya kegiatan, membuat setiap anggota kelompok tak bosan menjalani kegiatan.
Semua anggota telah selesai menuangkan keluh kesahnya, lalu setiap anggota diminta untuk menjelaskan apa yang telah mereka tuangkan di dalam kertas. Hal-hal yang beragam tersampaikan di setiap anggota kelompok menyampaikan hasil karyanya, hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setelah semua anggota menyampaikan karyanya, sharing-sharing, membuat slogan serta menentukan nominasi kakak IPM melanjutkan berjalannya kegiatan. Dan tak terasa batas waktu yang ditentukan telah terlampau.
Setelah itu, para kader tingkat 2 diminta untuk kembali kumpul di Aula Asrama 10 untuk memaparkan slogan dan menentukan nominasi kakak IPM, mulai dari kakak yang Baik, Galak, Skena, Gaje (tidak jelas,) alim, dan masih banyak lagi. Hingga di penghujung acara, kegiatan pun ditutup dan dilanjutkan dengan salat Zuhur berjamaah. Dengan adanya kegiatannya harapan ini, tampak para kader tingkat 2 menjadi lebih lega dan terlepas dari pikulan beban yang ada.

Penulis : Juanda Pranata Ritonga & Damario Pramata Rahagi
Dokumentasi : Juanda, Damario & PR IPM Mu'allimin Ahmad Dahlan