32.2 C
Yogyakarta
Jumat, 17 Januari 2025
BerandaKabarAmanat Haedar Nashir dalam Milad ke-111 Muhammadiyah

Amanat Haedar Nashir dalam Milad ke-111 Muhammadiyah

Bantul, Lembaga Pers Mu’allimin – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menggelar Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (18/11/2023) malam hari.

Dalam momentum Milad ke-111, PP Muhammadiyah mengusung tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.” Rangkaian resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah diawali dengan beberapa penampilan seni dan musik dari Philharmonic Orchestra dan Sunshine Voice UMY.

Dalam kesempatan ini pula, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M. Si. turut memberikan amanatnya kepada seluruh warga Muhammadiyah. Dalam sambutannya, Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah terus berkiprah sebagai pelopor kemajuan bangsa Indonesia. Muhammadiyah hadir untuk membuka jalan baru perubahan kemajuan bagi masyarakat. Terlebih, gerakan Muhammadiyah yang menebar kemaslahatan dengan organisasi ‘Aisyiah yang terus mencerdaskan bangsa. 

Haedar Nashir menyampaikan pidatonya pada Sabtu (18/11) malam di Sportorium UMY

Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk menjadikan Milad sebagai momentum bersyukur dan bermuhasabah diri, karena masalah Muhammadiyah masih banyak yang harus dihadapi dengan serius. 

“Jadikan Milad sebagai momentum bersyukur sekaligus bermuhasabah dan berbuat amaliah yang lebih terbaik. Kini saatnya Muhammadiyah bersama seluruh organ institusinya terus berbenah mereformasi dan mentransformasi diri. Masalah Muhammadiyah masih banyak yang harus dihadapi dan diselesaikan secara serius. Bangkitkan etos jamaah dan warga masyarakat untuk menjadi komunitas religius, bersosial, cerdas, berilmu, dan berdaya dalam berbagai aspek kehidupan,” serunya.

Ia juga mengajak untuk terus mengembangkan kerjasama dan ta’awun antar warga dan jamaah sehingga bisa menjadi insan yang kolektif dan mau berbagi dan peduli. Ia mengajak para jamaah untuk memakmurkan masjid dan cabang ranting sehingga menjadi kekuatan pemandu kehidupan warga setempat. “Cerdaskan, cerahkan, dan makmurkan warga di akar rumput menuju masyarakat berkemajuan. Hidupkan keluarga sakinah sebagai pranata penting masyarakat berkeadaban utama,” ujarnya.

Ia juga menghimbau kepada para semua pimpinan untuk tidak terjebak dalam lautan aktivitas rutin, seremonial, dan formalitas semata. “Jangan kehilangan peluang untuk menggerakkan organisasi secara progresif dan membangun pusat keunggulan di tengah dinamika persaingan yang makin tinggi saat ini,” katanya.

Haedar menyampaikan pesan Kyai Dahlan yang diberikan 111 tahun lalu, yaitu sebuah pesan untuk menjadi pemimpin berkemajuan Islam, menjadi pemimpin pergerakan yang menghidupkan kemajuan dan pembaharuan.

“Insyaallah dengan merujuk pesan Kyai Dahlan, kita para pimpinan Muhammadiyah dari pusat hingga ranting tetap menjaga, merawat, dan memelihara pikiran-pikiran tajdid dan berkemajuan untuk memajukan Muhammadiyah, umat, dan bangsa,” imbuhnya.

Haedar lebih lanjut menyampaikan pentingnya menanamkan pemahaman keagamaan dalam perspektif “Risalah Islam Berkemajuan”. Ia juga mengatakan untuk memperbaiki cara dakwah dan tabligh untuk memperluas jangkauan gerak Muhammadiyah melintasi batas di kawasan-kawasan sosial yang heterogen.

“Harapan utamanya, alur pikiran berkemajuan mesti diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia dan berbagai lapisan masyarakat dan golongan,” tuturnya.

Disamping itu, Haedar juga menghimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah baik elit maupun warga mesti berintrospeksi diri untuk menjadi teladan dalam mengikuti kontestasi demokrasi dan kehidupan kebangsaan. Hendaklah warga Muhammadiyah menjadi uswatun hasanah dalam menghadapi pemilu 2024, mengingat kondisi umum bangsa yang kompleks.

“Buktikan bahwa warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain, yakni berpolitik cerdas adiluhung. Muhammadiyah dalam menghadapi kondisi umum kebangsaan yang kompleks terus berkiprah dalam membangun kehidupan kebangsaan ke arah yang lebih berkualitas dan bermakna,” ucapnya.

Muhammadiyah dalam milad ke-111 mengangkat tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”. Penyelamatan semesta berkaitan dengan segala usaha Muhammadiyah membangun kehidupan yang menyelamatkan dan tidak menghancurkan kehidupan. Penyelamatan semesta berbasis nilai-nilai agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Pada milad tahun ini PP muhammadiyah memobilisasi “Gerakan Infaq Pendidikan 111”. Menurut Haedar, GIP 111 ada sebagai proses membangkitkan kembali etos infaq dan shadaqah di kalangan Muhammadiyah.

Terakhir sebelum Haedar mengakhiri pidatonya, ia berterimakasih kepada seluruh warga Muhammadiyah, tokoh nasional yang telah mendukung pergerakan Muhammadiyah hingga saat ini.

Dengan demikian, ujar dia, semuanya akan bersama membesarkan persyarikatan ini untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

.

Oleh: Danu Rahman Wibowo
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

106FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -