Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — “Ramadhan, hujan deras setelah keringnya kemarau, ” Ramadhan telah kembali menghiasi langit-langit dunia dengan pesonanya yang magis. Dari seruan sahur yang merdu hingga adzan maghrib yang dinanti-nanti, suasana ini membawa getaran spiritual yang tak terlupakan. Dan bukanlah rahasia lagi bahwa pesona Ramadhan tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, tetapi juga merambah kepada hati siapa pun yang bersedia merenung dalam ketenangan bulan suci ini.
Seperti hujan yang turun dari langit, Ramadhan membasahi bumi hati kita dengan berkah yang melimpah. Setiap amal kebaikan yang kita tanam, seperti benih-benih kebajikan, akan berkembang subur di musim Ramadhan. Tugas kita adalah merawat kebun kebaikan dalam hati, menanaminya dengan penuh cinta dan kesungguhan. Dan ketika datangnya bulan suci ini, kita akan disuguhi pemandangan indah betapa Allah melipatgandakan apa yang telah kita tanam, menyuburkan kebaikan dalam hati kita dengan kemurahan-Nya.
Bukti dari Allah akan melipat gandakan amalan kebaikan pada bulan Ramadhan adalah sebagaimana hadis Nabi Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى
Yang artinya: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.”
Dalam cerita yang terpatri dalam hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kita gambaran tentang keajaiban Ramadhan. Setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Puasa memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah, di mana balasannya tidak terhingga, melampaui hitungan manusia. Inilah keistimewaan yang tiada tara dari bulan suci Ramadhan.
Mari kita teruskan langkah kita dalam menjalankan amal kebaikan, bukan hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang perjalanan hidup kita. Semoga Allah senantiasa memberi kita kekuatan dan keberkahan, serta menjadikan kita hamba-Nya yang dicintai dan diberkati. Aamiin ya rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam bishawab.
Oleh: Azimmar Amirul Alam. Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.