Haloo sobat-sobat kweekers, kali ini ada berita baru nih. Eh, bukan berita sih, tapi acara internal yang diadain di dalam Mu’allimin sendiri. Mau tahu nggak ini tentang acara apa?, kujelasin secara singkat aja ya.
Acara ini dinamakan ‘upgrading’. Nah, acara ini merupakan acara yang wajib diikuti oleh siswa yang bergabung pada organisasi santri yang ada di Muallimin. Acara ini selalu diadakan sekali dalam 1 periode tiap tahunnya.
Tahun ini, pada periode 2024/2025. Tepatnya pada tanggal 5 September 2024, di kampus Induk Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Acara ini kembali digelar setelah 1 periode kepemimpinan organtri terlewati dan dilanjutkan oleh kepemimpinan selanjutnya.
Upgrading pada tahun ini memiliki 3 materi yang akan disampaikan pada siswa yang telah menjadi anggota organtri. Materi pertama diisi oleh Ustadz Naufal Labiba Wildan dengan tema “membangun dinamika dalam berorganisasi santri”.
Pada materi pertama, beliau menjelaskan tentang organisasi dengan lebih mendalam dan detail, mulai dari pengertian apa itu organtri, kenapa masuk organtri, misi dan visinya, dan banyak lagi yang beliau jelaskan terutama pada kepemimpinan dalam berorgantri.
Lalu pada materi kedua, kali ini diisi oleh Ustadz Fikri Wildan yang membahas beberapa hal tentang organtri pula, salah satunya adalah fungsi dari organtri itu sendiri. Beliau juga menjelaskan tentang seberapa penting sih upgrading itu? Beliau juga menjelaskan pula kenapa acara upgrading itu diadakan.
Nah, lalu pada materi ketiga, atau bisa disebut juga materi terakhir. Materi ini diisi oleh Ustadz Rahmat Khairul Agus dengan tema ‘Administrasi Organtri’. Beliau banyak menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan dalam administrasi. Terutama dalam surat menyurat, serta proposal, entah itu surat internal, maupun eksternal.
Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan sedikit tentang tugas dan peran pemimpin. Bahwa pemimpin itu tak bisa jika hanya memerintah, tetapi pemimpin juga ikut terjun langsung dalam suatu kegiatan, Serta beliau juga sempat bilang jika, “Pemimpin itu akan dihadapkan antara ekspektasi dan realita, maka bijaklah dalam menentukan Keputusan.”. Kemudian acara pun di tutup dengan lafal “hamdallah”.
Oleh: Intifadha Al-Aqsa
Editor: Khalish Zeinadin