Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Kicauan burung menghiasi pagi yang cukup hangat, di bawah jalanan yang menyisakan genangan air selepas hujan, dan mentari yang malu-malu menunjukkan sinarnya. Mampu, menyihir orang-orang yang melihat Jogja-nya secara utuh. Tanpa ada yang kurang sedikit pun.
Jum’at (6/12), seusai kegiatan Bimbingan Generasi Mubaligh (BGM) berakhir di Masjid Gedhe Kauman. Acara ini, ternyata begitu berkesan di mata para santri kelas 1 tsanawiyah. Tak sedikit dari mereka yang ingin BGM kembali hadir untuk mereka di semester depan.
Mereka menganggap, bahwa acara ini mampu membuat diri mereka lebih percaya diri ke depannya, memantikkan mental keberanian tak semudah yang kita bayangkan. Pasalnya, jika kita tidak melatihnya sejak dini, tak akan ada yang namanya mental berani di masa yang akan datang. Banyak sekali tanggapan positif dari para peserta BGM kali ini.
“Apa yang kamu dapetin di BGM kali ini?” tanya Penulis.
“Keberanian, Kak. Saya menjadi lebih berani untuk berdakwah,” jawab salah satu peserta.
“Banyak, Kak. Yang paling penting, mental, Kak,” ujar yang satunya.
Maksud dari jawaban mereka di atas ialah, begitu banyak manfaat yang berhasil mereka dapatkan dari acara ini, dan itu yang menjadi tujuan utama dari kegiatan ini. Yang lebih menarik lagi, mereka ingin semester depan BGM kembali. Karena, mental mereka menjadi terlatih.
Oleh: Khalish Zeinadin
Fotografer: Dyaksa Abiyyu Kamil
Editor: Khalish Zeinadin
