26.2 C
Yogyakarta
Selasa, 12 Agustus 2025
BerandaKabarPKDTM 01: Semangat tak Gentar, Lelah tak Tumbang.

PKDTM 01: Semangat tak Gentar, Lelah tak Tumbang.

Lembaga Pers Mu’allimin, Kulon Progo — Semangat tak gentar, lelah tak tumbang. Semenjak hari Kamis (07/11/24) – Jumat (08/11/24) kader tingkat 4 telah mencapai sepertiga perjalanannya menuju hari penentuan kesuksesan mereka menjalani Taruna Melati 1.

Materi pertama “Ke-Islaman” diadakan setelah Keynote Speech, membahas tentang posisi Islam di era distrupsi. Materi ke-Islaman disampaikan oleh ustaz Sholahuddin Zuhri, S.Pd.

“Analoginya seperti seseorang yang memakai peci, semisal pecinya kekecilan yang diganti kepalanya atau pecinya? maka jelas pecinya,” tutur ustaz Sholahuddin Zuhri.

Maka dalam menghadapi distrupsi teknologi, yang sepantasnya diubah adalah diri kita sendiri, bagaimana caranya menjadikan diri kita paling tidak memiliki karakteristik Islam berkemajuan. Jika kita tidak bisa merubah teknologi itu maka ubah diri kita untuk menghadapi teknologi itu, jelasnya dalam materi.

Mengakhiri hari pertama, peserta kembali ke bilik kamar masing-masing yang sudah disesuaikan dengan kelompoknya untuk empat hari kedepan.

Menghadapi hari kedua. Peserta menjalankan salat Tahajud dilanjut dengan kajian ayat oleh kakak-kakak IoT untuk mengisi waktu subuh agar tidak terlelap kantuk. Setelahnya peserta berkumpul di halaman Yayasan Dharmais dengan setelan olahraga pagi, merenggangkan badan penting untuk menjaga kesehatan peserta mengingatkan pelatihan ini tidaklah sebentar.

Setelah memastikan perut kenyang, peserta siap menghadapi materi kedua “Kemuhammadiyahan” yang disampaikan oleh kak Sidiq Wahyu Oktaviano, S.Pd.
Beliau menyampaikan materi “Risalah Islam Berkemajuan” materi yang cukup berat bila tidak dilandasi ketekunan. Banyak saat ini orang-orang dalam lingkungan Muhammadiyah jika ditanya mengenai ideologi Muhammadiyah mereka rata-rata belum bisa menjawab. Maka dari itu kak Shidiq menjelaskan kembali ideologi Muhammadiyah.

“Ber-Muhammadiyah memang melelahkan, tapi jika dengan keikhlasan pasti membahagiakan,” tutur Beliau mengutip perkataan Buya Syafi’i Ma’arif.

Materi ketiga “Ke-IPMan” beda dari yang lain. Tak hanya diisi satu pemateri tetapi tiga sekaligus, yaitu Muclis Fatahillah, Qonita Labibah Rahmah, Arma Maksum Khoirudin. Peserta dibagi kedalam tiga kelompok berbeda, satu di pendopo utama, dan dua di aula Dharmais.
Pokok bahasan ketiganya adalah pelajar Muhammadiyah menghadapi Indonesia Kontemporer dan juga Falsafah gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang kolaboratif.

Ahsan, Akbar, kak Sidiq, Thaariq

Materi keempat “Critical Thinking” yang disampaikan oleh Muhammad Yasir Abdad, Sekretaris Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah bidang Hubungan Kerjasama Internasional. Materi yang tak main-main karena peserta benar-benar diajak beradu argumen hingga kehabisan kata. Kak Yasir ingin seorang kader yang jantan memikirkan dahulu apa yang akan dikatakannya, karena di masyarakat saat ini banyak orang-orang kecil hingga orang-orang penting mengalami Logical Fallacy kesalahan dalam berpikir. Maka dari itu kader adalah tonggak perubahan itu sendiri.

“Aku tak akan menarik kembali kata-kataku karena itulah jalan ninjaku,” kutip kak Yasir dari serial anime ternama Naruto.

Sehari penuh sudah peserta dibekali materi, rasa lemas alias malas mungkin sudah dirasakan para peserta sedari tadi, mudah saja dengan melihat wajah melas mereka. Namun, apakah semudah itu kader tumbang? kesalahan besar bagi yang mengira. Seorang kader sudah sepantasnya menyelesaikan tanggungjawab yang diamanahkan padanya. Tak perlu waktu lama setelah salat Isya’ para peserta sudah kembali bersemangat menuntaskan tugas hari kedua.

Memasuki materi kelima “Self Potential” Oleh mbak Alfreda Fathya, S.PSI. yang menjadi ciri khas penyampainnya adalah selalu dimulai dengan pertanyaan seputar 5W+1H untuk memancing peserta berpikir dan bertanya-tanya “Apa sebenarnya potensi dalam diriku?”
Mbak Alfreda juga mengajak peserta Sciblle drawing sebagai pemanasan dan media refleksi diri.

Kegiatan hari kedua ditutup dengan sesi debat Forum Group Discussion (FGD), peserta dibagi kelompok debat dan mosi debat. Menariknya mosi yang diangkat juga sangat menyusahkan kedua pihak Pro maupun Kontra. Peserta lantas bergegas istirahat menyiapkan tenaga untuk hari ketiga.

Reporter: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Photographer: M. Fawwaz Zaydan Hammam.
Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

107FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -