31.7 C
Yogyakarta
Jumat, 27 Juni 2025
BerandaKabarPKDTM 01: Gemuruh Petir, Panggung Pertunjukan dan Pengukuhan

PKDTM 01: Gemuruh Petir, Panggung Pertunjukan dan Pengukuhan

Lembaga Pers Mu’allimin, Kulon Progo — “Tak lelo, lelo, lelo ledung…” Suara sinden (wanita penyanyi orkestra gamelan) menalun ditengah pendopo utama wisma Dharmais, lampu penerangan yang remang hanya satu-dua saja yang hidup.

Ditepian pendopo telah terjejer rapi lilin dan dupa. Ketika dinyalakan satu persatu muncul kesan kejawen yang membuat siapapun melihat pendopo ini bergidik. “Duarrr” suara gemuruh petir—

Sabtu, (09/11/12) bakda melaksanakan post tes, peserta sudah bisa melemaskan kembali pikirannya yang sempat terjerat dengan materi selama tiga hari berturut. Telah diberitahukan juga kepada peserta bahwa malam harinya akan diadakan Makrab (malam keakraban), peserta diminta menyiapkan penampilan terbaik mereka perkelas.

— Lanjutan, para Ipmawan berdiri bergandeng tangan mengelilingi pendopo. Satu persatu peserta masuk kedalam pendopo, duduk saling berhadapan menyisahkan ruang lebar ditengah yang nantinya akan menjadi panggung mereka untuk tampil.

Membuka makrab, Ipmawan Tahta menyampaikan evaluasi beberapa hari kemarin “Tingkatkan rasa kekeluargaan!” ucapnya untuk kesekian kalinya. Terlihat templateable tapi susah dilaksanakan. Karena, amanat ini untuk didengarkan, dipikirkan, direnungkan, dan diamalkan. Menasehati tidak menandakan panitia membentuk sekat dengan peserta, apalagi membentuk senioritas diantaranya. Umur yang tak terpaut jauh menjadikan amanat yang disampaikan benar-benar untuk kebaikan bersama tanpa merendahkan satu pihak.

“Setiap evaluasi yang ada, jadikanlah sebagai pijakan untuk bangkit. Jangan terpuruk, bahkan jatuh ke lubang yang sama,” imbuh ipmawan Atoy.

Peserta menampilkan berbagai pementasan. Drama, menyanyi, stand up comedy, dance dan sebagainya. Tertawa dan ditertawai dirasakan bersama, peserta dan panitia srawung menghilangkan sekat sepaneng sejak awal. Puncaknya ketika peserta dan panitia menyanyikan “monolog” dengan lantang. Senang, Lega, Haru, dan sedih bersatu di pendopo utama.

“Hahaha, niat banget sih, bisa nyaingin TM angkatanku tahun lalu,” ujar ipmawan Mouldy.

“Asik sih kak,” ungkap Dhanis peserta PKDTM 1.

Pengukuhan: Terkait Kata Saling

“Harapannya setelah kalian dikukuhkan, kalian lebih bisa menerapkan kata “Saling”,” tegas Rizky selaku koodinator MoT (Master of Training) di PKDTM 1 ini. Sebegitu pentingnya kata saling dalam keluarga

“Seperti kapal yang diisi oleh mereka yang mau dan rela,” tambah Widad. Bagaimana jadinya jika kapal tidak mempunyai tujuan? Bagaimana jika kapal tidak punya nahkoda yang benar? Bagaimana pula jika Kru kapal tidak satu pemikiran dengan sang nahkoda? Tentunya jawabannya satu, kapal akan karam. Maka, kata “saling” tidak hanya didengar telinga kanan keluar telinga kiri, tetapi dengarkan, pikirkan, renungkan dan laksanakanla setiap pesan yang nahkoda sampaikan dan Ingatkan jika sudah melenceng dari tujuan yang sudah ditentukan diawal.

“Bisakan temen-temen kelas 4 menjadi keluarga yang lebih baik lagi?” Tanya ipmawan Fairuz. “Siap bisa!” Jawab serentak kader tingkat 4.

Kemudian, ditengah hujan dan gemuruh petir ditambah lampu pendopo yang awalnya dimatikan tetapi sekarang benar-benar mati lampu. Hanya ditemani cahaya lilin yang remang tak seberapa peserta lantas menyanyikan lagu “Dikala Akhir Taruna Melati”. dengan ini resmi sudah Kader tingkat 4 selesai menjalani Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1 yang diadakan oleh PR IPM Mu’allimin.

Reporter: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Photographer: M. Fawwaz Zaydan Hammam, Muhammad Taqyiuddin Falsafi.
Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -