Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Udara segar di pagi hari berhembus tenang menggoyangkan dedaunan. Hamparan Bumi Perkemahan Babarsari Depok, Sleman yang berisi tenda-tenda, pepohonan rindang, dan aula menjadi pelengkap daripada acara Health Annual Festival pada sabtu (9/11/2024).
Health Annual Festival atau disingkat HANFEST ini merupakan kegiatan dari Forpis Kota Yogyakarta. HANFEST ini bukan sekedar acara biasa tanpa tujuan. “Tujuan diadakan HANFEST ini untuk merangkul anak-anak PMR unit sekolah Kota Yogyakarta”, demikian yang dihaturkan oleh ketua umum Forpis Kota Yogyakarta, Musyaffa Ghozie dalam wawancaranya dengan kami.
Dibukalah kegiatan HANFEST pagi itu dengan upacara pembukaan. “Jika dulu pepatah mulutmu adalah harimaumu hanya bisa digunakan kepada orang-orang yang tidak bisa menjaga ucapan mereka, maka sekarang pepatah itu juga bisa bermaksud apapun yang engkau makan akan berdampak bagi kesehatan dirimu,” demikian kutipan sambutan yang disampaikan pak Arif Nur Hartanto dalam sambutannya.
Detik demi detik menjadi menit, menit demi menit menjadi jam, waktu tetap berjalan, siang pun tiba. Setelah ishoma kegiatan dilanjut dengan materi pertama yaitu “Kepalang Merahan”. Di materi pertama Mba Sabrina Al Zahro, S.Pd. menyampaikan tentang lambang PMI serta atribut PMI dan PMR.
Materi pertama dijelaskan dengan begitu interaktif. Terjalin komunikasi dua arah antara peserta dengan pemateri. Diskusi pun berjalan lancar. Terpahat diwajah para peserta kepuasan dalam penyampaian materi pertama.
Materi kedua “Pertolongan Pertama” pun tidak kalah seru dengan materi pertama. Dengan pemateri yakni Pak Dedi Riyanto, beliau menyampai hal yang perlu dilakukan dalam pertolongan pertama, seperti mencari respon korban, mengamati kondisi fisik korban jika korban tidak sadarkan diri, dan melakukan pertolongan pertama pada korban. Pak Dedi menyampaikan bahwa pertolongan pertama ini berguna untuk mengurangi kemungkinan cedera lebih parah pada korban.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap, matahari pamit undur diri digantikan oleh rembulan. Kegiatan pada hari itu tetap berlanjut. Setelah materi dan ishoma para peserta diajak untuk kembali berkompetisi satu sama lain dalam kegiatan ForChef. Peserta diminta untuk memasak makanan yang kemudian akan dipamerkan kepada peserta lain dihadapan para juri.
Keseruan Hanfest pada hari ini ditutup dengan pentas seni. Para peserta diminta untuk mementaskan seni. Seluruh peserta bersenang-senang menikmati pentas seni. Sejenak mereka melupakan rasa lelah yang mereka alami setelah berkegiatan satu full.
Oleh: Mazaya Abdillah Iskandar.
Editor: Khalish Zeinadin.