28.7 C
Yogyakarta
Kamis, 26 Juni 2025
BerandaArtikelMenolak Lupa Malam Kelam G30S PKI

Menolak Lupa Malam Kelam G30S PKI

Tepat sudah 58 tahun semenjak malam itu berlalu. Malam yang mencekam bagi bangsa ini. Dalam semalam enam jenderal dan satu perwira dibantai. Kesetiaan dan keberanian mereka akan selalu terkenang dalam sanubari negeri ini. Hampir saja eksistensi Sang Garuda Pancasila terganti ditangan para antek-antek PKI. Sudah saatnya kita melek akan sejarah bumi pertiwi agar sejarah kelam tak terulang lagi.

Munculnya Gerakan 30 September 1965.

Secara umum Gestapu dilatarbelakangi oleh konsep ideologi nasionalisme, agama, komunisme (Nasakom) dibawah kekuasaan Presiden Soekarno yang sangat ditentang oleh TNI AD. Gerakan ini merupakan puncak rentetan usaha PKI dalam menerapkan konsep komunis dalam bernegara. Sebelumnya PKI sudah melakukan upaya pemberontakan, salah satunya pemberontakan Madiun 1948. Gerakan 30 September ini dipelopori oleh Dipa Nusantara Aidit yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Komunis Indonesia. Operasi ini disebut juga Operasi Takari bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan, menghilangkan pengaruh angkatan darat dalam pemerintahan, dan mengubah haluan negara menjadi komunis.

Malam Kelabu

Operasi Takari dipimpin oleh Komandan Batalyon I Resimen Tjakrabirawa Letkol Untung Samsoeri. Resimen Tjakrabirawa dibawah pimpinan Letkol Untung pada 1 Oktober 1965 dalam melaksanakan aksi kudeta dengan menculik para perwira Angkatan Darat. Nama mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta dicoret dari sasaran saat operasi akan dilaksanakan. Para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban keganasan PKI antara lain: Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Letjen Anumerta Soeprapto,Letjen Anumerta M.T. Haryono, Letjen Anumerta S. Parman, Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan, Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Anumerta Pierre Tendean. Dengan keji mereka membuang para korbannya di sumur sempit Lubang Buaya dengan diameter 75 sentimeter dan kedalaman 12 meter. Para perwira baru dapat ditemukan pada 4 Oktober 1965.

Penumpasan G30S PKI

Operasi Penumpasan G30S PKI dipimpin oleh Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Soeharto. Dikarenakan nasib Panglima AD Ahmad Yani tidak diketahui, semua orang yang terindikasi terlibat dalam G30S PKI langsung diamankan. Soeharto membagi tugas ke beberapa wilayah yang terindikasi sarang PKI, salah satunya Solo yang menjadi basis kekuatan PKI. Dalam buku Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi (2005) menuliskan bahwa Aidit menuju ke Semarang, Boyolali, dan Solo pada 2 Oktober 1965 tak lama setelah peristiwa G30S PKI di Jakarta. Kemudian D.N. Aidit tertangkap 22 November 1965 di daerah Solo pada malam hari. Keesokan harinya D.N. Aidit dieksekusi di belakang markas Batalyon 444 Boyolali.

Hikmah

Aksi Pengkhianatan G30S PKI hampir saja merubah garis sejarah NKRI. Tanggal 1 Oktober menjadi saksi atas Kesaktian Pancasila. Seorang pelajar maupun santri memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan NKRI. Memahami sejarah Indonesia adalah salah satu upaya mempertahankan keutuhan NKRI. Generasi muda yang lemah akan menghasilkan negara yang lemah, begitu sebaliknya generasi muda yang kuat akan menghasilkan negara yang kuat. Merdeka!

Oleh: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -