28.7 C
Yogyakarta
Kamis, 26 Juni 2025
BerandaKabarBersama Kembali Selami Sejarah Kelam di Bulan Berdarah

Bersama Kembali Selami Sejarah Kelam di Bulan Berdarah

Yogyakarta – Dalam rangka mengingat kejadian G30S PKI, PR IPM Muallimin mengadakan acara Sarasehan Sejarah yang diadakan pada hari Sabtu malam (30/9/2023).

Tujuan diadakan sarasehan ini adalah untuk mengenalkan kepada para santri peristiwa kelam yang pernah terjadi di Indonesia, agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi dimasa yang akan datang. Demi mencapai tujuan tersebut PR IPM mengadakan acara Sarasehan Sejarah. Acara ini berlangsung di 2 tempat, yaitu di Kampus Induk yang terletak di jalan Letjen S.Parman, dan di Kampus Terpadu yang terletak di Jalan Suroto 5 Pedukuhan, Kabupaten Bantul tepatnya di Masjid Hajjah Yuliana. Kegiatan ini difokuskan untuk santri Tsanawiyah kelas 1, 2, dan 3.

Di Aula Kampus Induk diadakan nonton bersama mulai dari pukul 20:00 hingga 22:10 WIB. Film yang disajikan adalah film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI atau yang sering kita dengar dengan film G30S PKI. Film ini bergenre dokumenter drama yang diproduksi oleh Perusahaan Perum Produksi Film Nasional (PPFN). Film ini berdurasi 271 menit.

Film ini menggambarkan secara detail tragedi yang terjadi pada 30 September 1965, latar belakang terjadinya, dan upaya pemerintah dalam menumpas pemberontakan. Film ini menuai pro dan kontra dalam penayangan. Pro disebabkan karena dapat menumbuhkan semangat Pancasila. Kontra disebabkan karena film menunjukkan banyak adegan yang kurang pantas.

Sedangkan di Masjid Hajjah Yuliana Kampus Terpadu Sedayu, acara dilaksanakan dengan mengundang Ust. Rmd. Eko Prasetiyo, S. Pd., E.Sp., M.Pd., sebagai pemateri. Disini beliau menjelaskan tentang sejarah, ideologi, dan implementasi PKI di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa PKI bermula pada tahun 1912 dalam organisasi SI diakibatkan pengaruh Hendricus Sneevliet salah satu tokoh Komunis Belanda yang mendirikan ISDV. Pemuda S.I. yang terpengaruh (Semaun, Alimin, dan Darsono) mengakibatkan infiltrasi dalam tubuh S.I. Infiltrasi ini berhenti setelah dilakukan disiplin organisasi oleh Agus Salim. Karena hal ini, tokoh Komunis tadi akhirnya mendirikan PKI pada tanggal 7 November 1920. Setelahnya PKI melakukan 3 kali pemberontakan di wilayah Nusantara, pertama, tahun 1926-1927 di bawah Semaun; kedua, tahun 1948 di bawah Muso; ketiga, tahun 1965 dibawah D.N. Aidit. Puncak sekaligus akhir dari organisasi PKI terjadi pada tahun 1965 di G30S, setelahnya Militer mengambil alih kendali dan menghukum PKI dimana-mana. Puncaknya ditandai dengan Surat TAP MPRS Nomor XXV/1966 yang melarang segala bentuk aksi dan ideologi PKI di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, beliau berpesan dikarenakan PKI ini telah melakukan kebiadaban dan kerusakan di Indonesia, maka diharapkan rakyat Indonesia selalu menjaga surat Ketetapan MPRS diatas dan mengingatkan bahaya dari PKI.

Oleh: Mazaya Abdillah Iskandar dan Muhammad Sabilillah
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -