23.8 C
Yogyakarta
Jumat, 19 April 2024
BerandaArtikelIstiqomah akan Menyelamatkanmu di Akhirat Kelak

Istiqomah akan Menyelamatkanmu di Akhirat Kelak

Sebagai manusia, dalam menjalani kehidupan di dunia ini, kebaikan yang telah dilakukan perlu untuk dipertahankan. Dalam Islam, Allah Swt. dan Nabi Muhammad saw. menyeru ummat manusia untuk selalu beristiqomah dalam berbuat kebaikan. Karena setiap perintah yang Allah berikan untuk manusia, pasti ada konsekuensi yang akan diterima. Ketika seorang manusia mampu beristiqomah dalam hidupnya, maka dalam hidupnya tidak ada rasa takut kecuali kepada Allah dan tidak pernah merasa sedih. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Ahqaf ayat 13-14 yang berbunyi:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ – 13

أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ – 14

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. (13) Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (14)”

Dengan ke-Maha kasih sayang-nya Allah kepada hambanya, Allah menjanjikan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, dan manusia akan kekal didalamnya, sebagai balasan atas keistiqomahan yang dilakukan selama hidup di dunia. Maka sudah sepantasnya lah kita sebagai hamba, yang tentunya memiliki banyak dosa di dunia ini, untuk mulai beristiqomah dalam kebaikan. Mambangun keistiqomahan dalam diri perlu dilandasi oleh semangat serta niat tulus ikhlas dari dalam hati. Tanpa adanya niat ikhlas, maka perbuatan sebaik apapun akan menjadi sia-sia. Kesadaran dalam diri juga penting dalam membangun keistiqomahan. Karena sebuah rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus dan berlangsung lama, butuh kesadaran diri seorang manusia agar dapat berjalan dengan baik.

Setiap manusia tidak ada yang tidak diuji oleh Allah. Terkadang keistiqomahan kita dalam berbuat baik akan diterpa oleh cobaan dan ujian. Ujian yang selalu mengintai adalah hawa nafsu manusia itu sendiri, terkadang hawa nafsu manusia menguasai hatinya sehingga ada bisikan-bisikan dalam dada untuk menunda bahkan mengarahkan seseorang untuk meninggalkan kebiasaan baiknya sehingga membuat manusia lalai dari tugasnya sebagai hamba yang selalu beristiqomah.

Ujian lain yang kadang menjangkiti ummat manusia adalah niat yang salah. Akibat bisikan hawa nafsu dan setan yang terkutuk, niat seseorang bisa berubah tatkala ia sudah berusaha istiqomah dengan sebenar-benarnya, dengan niat ikhlas karena mengharap ridho Allah. Niat tersebut dibelokkan menjadi ingin mendapat pujian dari manusia, atau bisa saja niatnya berubah menjadi riya’ karena merasa ibadah yang dilakukannya adalah yang paling baik, sedangkan orang lain lebih buruk darinya. Maka sebagai ummat manusia yang beriman, kita harus selalu mewaspadai godaan setan dan hawa nafsu yang ada dalam diri kita. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu selalu berdoa mohon ampun, bertaubat atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, serta selalu meminta petunjuk hanya kepada Allah agar dimudahkan dalam segala urusan yang diperbuat.

Istiqomah merupakan wujud kesungguhan seorang hamba dalam mendapat ridho Allah. Istiqomah dalam kebaikan pula lah yang akan mengantarkan seorang manusia selamat di dunia dan di akhirat. Juga sebagai penolong ummat manusia yang beriman untuk masuk ke dalam surganya Allah. Selagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan kebaikan, manfaatkanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.

Wujud keistiqomahan kita sebagai manusia dapat dilaksanakan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Dokter berusaha selalu menyembuhkan pasien, guru yang menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik kepada siswanya, pedagang yang jujur dalam bertransaksi, ulama yang selalu menyampaikan kebenaran, polisi dan TNI yang menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, siswa yang selalu hormat dan patuh terhadap guru, dan pekerjaan lainnya, yang dapat membuahkan kebaikan, merupakan langkah istiqomah manusia dalam menjalani hidup. Sedangkan sebagai pribadi, manusia dapat melaksanakan istiqomah dengan selalu memberikan senyum kepada siapapun, membantu orang lain yang kesusahan, beribadah dengan sungguh-sungguh, mengingat Allah dimanapun ia berada, serta selalu memaafkan, sehingga hati menjadi bersih, merupakan hal yang sangat disukai bukan hanya oleh manusia, tetapi juga oleh Allah.

Maka sudah saatnya kita sebagai ummat manusia, bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa untuk selalu berusaha istiqomah dalam berbagai hal baik. Perkuat doa kita kepada Allah yang Maha memberi petunjuk agar kita selalu dibimbing ke jalan yang lurus sehingga mendapat ridho-Nya. Selagi masih diberikan hidup oleh Allah, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk beristiqomah dijalan kebenaran dengan kondisi apapun. Supaya kita menjadi manusia yang selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Sehingga masuk ke dalam surga yang telah Allah janjikan. (Mufti Alhakiki)

*Artikel ini telah dimuat di afdholhakiki.blogspot.com.

Oleh: M. Afdhol Mufti Alhakiki
Editor: Ahmad Rulim
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

104FansSuka
1,065PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -