30.5 C
Yogyakarta
Minggu, 10 Agustus 2025
BerandaArtikelPikiran Positif Kepada Allah Kunci Ketentraman Hidup

Pikiran Positif Kepada Allah Kunci Ketentraman Hidup

Pikiran merupakan pangkal dari perbuatan. Baik buruknya seseorang memanglah relatif. Namun menjadi baik untuk diri sendiri sangatlah penting. Sebab ketika seseorang membawa kebaikan, efek yang akan ditimbulkan adalah kebahagiaan, ketentraman, dan rasa aman. Perilaku manusia utamanya dipengaruhi oleh hati dan pikirannya. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang berbunyi: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599). Ini menunjukkan kepada kita akan pentingnya hati yang bersih lagi baik. Sebab dengan hati yang bersih dan baik, pikiran dan perbuatan manusia akan baik pula. Perlu kita ketahui bersama, kebanyakan penyakit fisik berawal dari pikiran yang selalu buruk dan cenderung menyalahkan keadaan. Maka sudah sepatutnya kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah untuk selalu berpikir positif.

Selalu berpikir positif kepada Allah juga sangat penting bagi diri kita. Sebab semua perbuatan yang telah dilakukan manusia harus disandarkan kepada Allah disertai pikiran yang baik. Hal ini lagi-lagi berkaitan dengan hadis qudsi Nabi Muhammad saw. yang berbunyi: “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu.”” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Dari hadis qudsi tersebut, perlu kita sadari bersama bahwa keMaha dekatannya Allah kepada hambanya yang mau untuk selalu mengingatnya, hal itulah yang menunjukkan bahwa Allah adalah dzat yang paling mengasihi dan menyayangi seorang hamba yang selalu berpikir positif terhadap-Nya. Maka penting bagi seorang manusia untuk selalu berpikir positif kepada Allah. Karena kebaikan, kesehatan, dan keselamatan akan datang kepada manusia yang selalu berpikir positif kepada sang penciptanya. Bagi seorang manusia, cara berpikir positif yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:

Lihat Sisi Baiknya

Masalah apapun bisa datang kapan saja dalam kehidupan. Ketika manusia dihadapkan pada sebuah permasalahan, fokuskan pikiran pada hal-hal baik yang bisa diambil dalam permasalahan tersebut. Sehingga setiap masalah yang datang dapat dikelola dengan tenang dan diubah menjadi sebuah kekuatan positif serta masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Biasakan Bersyukur

Sering kali manusia membandingkan dirinya dengan orang lain atau tetangganya yang hidupnya terlihat lebih bahagia. Hal itulah yang membuat timbulnya sifat buruk berupa hasad, iri, dan dengki. Juga menjadi penyakit hati manusia yang dapat berakibat penyakit fisik. Oleh karenanya, biasakanlah untuk selalu bersyukur atas pemberian yang diberikan Allah. Apa yang kita miliki merupakan rezeki yang telah ditetapkan-Nya. Menjadi kaya bukan berarti hidupnya selalu bahagia, begitupun manusia yang apa adanya bukan berarti hidupnya selalu nestapa.

Berbicara Positif Terhadap Pribadi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam cara berbicara pada diri sendiri dapat memengaruhi kemampuan untuk mengatur perasaan, pikiran, dan perilaku saat berada dalam tekanan. Hindari perkataan negatif yang menyalahkan diri sendiri seperti “Saya mengacaukan semuanya.”. Akan tetapi, gantilah dengan kata “Saya akan mencoba memperbaikinya.”.

Lebih Banyak Tersenyum

Tersenyum membuat jiwa lebih tenang sehingga muncul pikiran positif. Orang-orang yang tersenyum ketika melakukan tugas yang penuh tekanan merasa lebih positif setelahnya daripada yang tak menunjukkan ekspresi apa pun. Maka cobalah untuk selalu tersenyum sehingga membuat hati, pikiran, dan jiwa menjadi lebih tenang dan selalu positif.

Tertawa

Yakinlah, tertawa dapat menurunkan stres, kecemasan, dan depresi. Hal ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan membuat beban terasa berkurang. Namun perlu disadari, tertawalah sewajar dan secukupnya saja. Karena terlalu banyak tertawa juga akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi jiwa manusia.

Berbuat Baik

Berbuat baik dapat membuka pikiran dan menghilangkan prasangka buruk terhadap orang lain. Tidak jarang  seorang manusia hanya melihat orang dari penampilannya saja dan langsung menaruh pikiran negatif dan stigma buruk terhadapnya, sedangkan ia belum mengetahui apa yang ada dalam hatinya dan perbuatan baik tersembunyi yang dilakukannya. Berbuat baik akan mengubah pikiran menjadi lebih positif sehingga sesama manusia akan saling menghormati dan menghargai serta menimbulkan ketentraman dan kedamaian.

Istirahat

Istirahat sangat diperlukan oleh manusia untuk menenangkan dirinya. Melakukan istirahat dapat menyegarkan pikiran. Otak dapat berpikir secara jernih dan positif serta menyingkirkan rasa cemas dan khawatir yang menghantui diri.

Hilangkan Drama

Ketika berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, terkadang manusia merasa dirinya adalah yang paling menyedihkan di dunia ini. Sedangkan kenyataannya tidaklah seburuk itu. Mendramatisir kehidupan justru akan membuat hidup semakin terasa sangat menyedihkan dan pikiran menjadi kacau. Maka, untuk berpikir positif, jauhkan diri dari pemikiran-pemikiran drama yang membuat kalut keadaan.

Berada di Sekitar Orang-Orang Positif

Berada di sekitar orang-orang positif terbukti dapat meningkatkan harga diri dan peluang untuk mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan yang Islam ajarkan, seperti Nabi Muhammad telah sampaikan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628). Satu lagi yang tidak kalah penting adalah,

Membayangkan Masa Depan yang Baik

Penelitian menunjukkan bahwa membayangkan masa depan yang baik, mengenai karir, hubungan, ataupun hal lain, dapat membuat lebih bahagia di masa sekarang. Hal ini tentu bisa membantu manusia berpikir positif dan tak mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan. Islam juga telah mengajarkan kepada ummatnya dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d: 11 yang artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Dari ayat tersebut, dapat kita ambil hikmah bahwa bagaimanapun kondisi manusia saat ini, jika ia mau untuk berubah, maka perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri, maka Allah akan merubahnya. Inilah yang sering dilupakan oleh manusia, banyak berharap kepada sesama manusia sedangkan ia lupa terhadap dirinya. Allah yang bisa merubah segalanya sebab Allah lah pemilik seluruh yang ada di langit dan di bumi ini.

Ketika manusia selalu berprasangka baik kepada Allah, akan ada banyak kemudahan dan manfaat yang diperolehnya. Seperti mendorong manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah yang mempunyai kekuasaan dan kehendak mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan, serta kasih sayang kepada makhluk-Nya. Dengan bersikap husnuzan, maka akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman dalam hidup. Sebab meyakinkan apapun yang terjadi adalah semata-mata kehendak Allah Swt. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antara sesama muslim akan lebih baik karena kebiasaan berbaik sangka akan menghindari keretakan hubungan.

Sebagai manusia yang beriman kepada Allah, sudah sepantasnya kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan selalu berpikir positif (husnudzon) kepada-Nya. Ditengah-tengah pandemi virus corona yang kita rasakan, semua orang merasakan imbasnya. Terutama para pekerja harian dan para pengusaha yang pendapatannya menghilang atau berkurang secara drastis. Inilah saatnya manusia untuk tetap husnudzon kepada Allah. Pada masa sulit ini, yakinlah Allah pasti akan tetap memberikan rezekinya kepada manusia yang mau untuk berjuang serta berusaha dengan gigih dan selalu berpikir positif kepada setiap ketentuan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah dan selalu semangat dalam menjalani kehidupan di dunia ini. (Mufti Alhakiki)

*Artikel ini telah dimuat di afdholhakiki.blogspot.com.

Oleh: M. Afdhol Mufti Alhakiki
Editor: Ahmad Rulim
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

107FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -