25.4 C
Yogyakarta
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaArtikelRamadan: Madrasah Iman dan Taqwa Manusia

Ramadan: Madrasah Iman dan Taqwa Manusia

Ramadan merupakan bulan sangat mulia, yang ditunggu-tunggu oleh setiap insan yang beriman. Ramadan merupakan bulan dimana firman Allah diturunkan berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia berkelakuan dimuka bumi ini. Ia juga merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, dimana setiap amal yang kita kerjakan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah. Ramadan menjadi kesempatan kita untuk banyak meminta ampunan dan menengadahkan tangan kita kepada Allah seraya berdoa meminta maghfirahnya. Dengan dibukanya pintu-pintu surga memberikan semangat kepada kita untuk selalu memperbanyak amal sholih. Sebab hidup di dunia ini sementara. Sedang di akhirat lah hidup kita kekal adanya. Begitu murahnya kasih sayang Allah kepada hambanya yang mau mengikuti atur-aturan yang telah ditetapkan, lantas alangkah kita akan meninggalkannya?

Bulan Ramadan juga menjadi sarana kita untuk belajar. Sudah sepantasnya Ramadan kita jadikan sebagai madrasah bagi iman dan ketaqwaan kita kepada Allah. Ramadan menjadi ladang ilmu penanaman benih-benih kebaikan, kesabaran, ketaqwaan, dan tingkah laku pribadi seorang manusia. Menjadikan Ramadan sebagai madrasah (tempat belajar) merupakan sebuah urgensi yang harus dilaksanakan. Sebab pada bulan ini manusia dituntut untuk menahan hawa nafsu. Tidak hanya dari lapar dan haus, melainkan dari berbagai macam cobaan, ujian, dan godaan setan manusia yang nyata kita hadapi. Agar dapat memperoleh bekal dan ilmu yang banyak sebagai madrasah, sesuatu yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya adalah hati yang bersih dan lapang. Tanpa hal tersebut, ilmu akan sulit untuk masuk dan puasa yang dijalankan didapat tanpa keberkahan.

Menjadikan Ramadan sebagai madrasah merupakan perjuangan penting bagi seorang hamba untuk mencapai keridhoan ilahi rabbi. Selayaknya madrasah yang baik, maka harus memiliki visi, misi, tujuan, kurikulum, standar proses pembelajaran, standar mutu, dan hasil yang baik. Maka semua itu perlu perencanaan yang matang lagi akurat sehingga berbuah hasil yang baik. Selagi masih berada diawal Ramadan, masih ada waktu bagi kita yang belum menentukan tujuan untuk segera menentukan goal setelah lulus dari madrasah Ramadan.

Dalam menentukan kurikulum dan standar proses selama menjalani madrasah Ramadan, hal yang dapat dilaksanakan dan diambil sebagai pembelajaran diantaranya yakni; bertekad untuk menambah amalan-amalan wajib yang belum maksimal seperti sholat lima waktu sempurna tanpa bolong-bolong; dan sholat tepat pada waktunya sebagai pelajaran kedisiplinan diri. Hal lain yang dapat direalisasikan, yaitu menambah kegiatan-kegiatan sunnah yang bisa menjadi jalan mendapat keberkahan. Seperti mengkhatamkan Al-Qur’an, memberikan makan orang yang berpuasa, berbuat baik kepada manusia lain, bershodaqoh sebanyak-banyaknya, melaksanakan sholat sunnah rowatib, sholat qiyamu lail, sholat dhuha, dan berbagai macam amalan sunnah lain untuk melengkapi dan menyempurnakan amalan wajib. Dengan pembelajaran-pembelajaran yang sebagaian kecil sudah disebutkan tadi dapat menjadi acuan dalam menentukan kurikulum madrasah Ramadan kita.

Tujuan dari adanya madrasah Ramadan ini tidak lain adalah lulus memperoleh kemenangan dengan mendapat predikat taqwa. Namun perlu digaris bawahi, bahwa predikat taqwa yang didapatkan harus dipertahankan. Karena madrasah Ramadan dibentuk dan dibuat sedemikian rupa sehingga ketika seseorang lulus, ia harus mampu mempertahankan dan meningkatkan predikat taqwanya selama sebelas bulan ke depan sampai bertemu dengan Ramadan yang akan datang. Sehingga apa yang telah ditanam selama berada di madrasah Ramadan dapat dipanen dan dimanfaatkan ketika lepas dari madrasah Ramadan.

Selepas dari madrasah Ramadan, ujian sesungguhnya baru dimulai; bagaimana seorang hamba mampu mempertahankan kebaikan yang telah dilaksanakan selama satu bulan untuk sebelas bulan lamanya. Tentu godaan dan cobaan seseorang yang telah mendapat predikat taqwa tidak mudah. Namun bagi seorang hamba yang dapat melaluinya akan menjadi sarana dan syafa’at untuk mempertebal dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Harapan lain setelah lulus dari madrasah Ramadan ini, adalah seseorang harus mampu mempertahankan, dan lebih baik lagi, meningkatkan amalan-amalan yang telah dilaksanakan dalam menjalani madrasah Ramadan.

Ramadan kali ini kita masih berada ditengah-tengah pandemi. Tentu kita tahu bersama bahwa pemerintah menganjurkan untuk melaksanakan kegiatan Ramadan di rumah masing-masing. Berat tentunya Ramadan kali ini dilakukan tanpa adanya keramaian dalam melaksanakannya. Tidak ada tarawih bersama, tiada tatap muka langsung saat ceramah, tiada anak-anak yang bergantian membaca Al-Qur’an selepas sholat tarawih, dan kegiatan yang sangat disukai oleh kaum milenial, yakni buka puasa bersama dan sahur on the road. Namun bagaimanapun juga, kita harus tetap patuh terhadap aturan yang ada. Jangan sampai ego kita mengalahkan kepentingan bersama umat manusia. Walaupun ditengah pandemi, semangat menghidupkan Ramadan jangan pernah untuk berhenti. Selagi Ramadan tiba, sudah saatnya untuk kita melakukan doa semaksimal mungkin dan usaha sekuat tenaga demi menghilangkan virus corona di muka bumi, sehingga kita bisa hidup normal kembali.

Semoga Ramadan kali ini kita diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah dalam menghadapi cobaan dan ujian. Yakinlah selepas ini akan ada keberkahan yang kita peroleh, dan sebagai manusia, kita harus mampu mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Pastikan Allah selalu bersama kita maka Allah pun tidak akan pernah lupa dengan kita. Setiap manusia sudah pasti mendapatkan rezeki oleh Allah, tinggal bagaimana manusia menggunkan rezeki yang telah diberikan Allah tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga Ramadan kali ini amalan kita tidak sia-sia, mendapat predikat taqwa, ampunan, serta keberkahan dari Allah sehingga kita bisa menjadi hamba yang selalu bersyukur atas ketetapan-Nya. Aamiin… (Mufti Alhakiki)

*Artikel ini telah dimuat di afdholhakiki.blogspot.com.

Oleh: M. Afdhol Mufti Alhakiki
Editor: Ahmad Rulim
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,062PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -