Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Tanggal 24 oktober 2024 PR IPM Mu’allimin mengadakan acara bertema seksualitas dan remaja. Pemateri pada acara tersebut adalah ustad Azmii, ustad Azmii adalah bk (bimbingan konseling) di Mu’allimin. Acara ini berlokasi di perpustakaan Ahmad Syafi’i Maarif lebih tepatnya lagi di Cambridge Zone. Acara ini diikuti oleh kader Tingkat 1, 2, 3, 4, dan 5. Acara dimulai dari jam 15.00 hingga 17.30.
Ustad Azmii membuka acara dengan mengucapkan lafadz salam dan langsung bertanya, “apakah pernah mendengar kata seks?” Salah satu santri menjawab pernah dengar dari teman dan orang tua. Lalu, ustad Azmii bertanya lagi, “apakah ada kasus seks di asrama sedayu?”. Lalu kak Arya Sakti kader Tingkat 5 menjawab bahwa ada kasus seks di asrama sedayu. Menurut kak arya karena di sedayu ini jarang sekali melihat Perempuan maka sekalinya santri-santri di sedayu melihat Perempuan mereka akan “overreact” atau bereaksi berlebihan padahal seharusnya mereka tidak seharusnya bereaksi seperti itu. Ustad Azmii sangat setuju dengan pendapat kak Arya karena itu memang benar terjadi di asrama sedayu, seperti ketika ada tamu perempuan atau santriwati ke asrama sedayu beberapa santri biasanya langsung bereaksi berlebihan dan itu termasuk tindakan seks.
Lalu, ustad Azmii menunjukkan data bahwa terdapat 208 ribu kasus kekerasan terhadap Perempuan. Kekerasan terhadap perempuan di ranah publik terdapat kenaikan sebesar 44% dan di ranah negara 176%. Kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan berbasis elektronik.
Lalu, ustad Azmii memberi persoalan yang sering dialami remaja atau bahkan anak-anak yaitu pornografi. Kenapa anak anak sekarang banyak terjerumus terhadap kasus pornografi? Karena sekarang video-video yang berbau porno mudah sekali didapatkan di internet. Itulah mengapa banyak sekali sekarang anak-anak dibawah umur yang menonton video porno, dan sering kali orang tua membebaskan anak-anak memegang handphone dengan alasan supaya anak tidak rewel. Padahal handphone bisa sangat berdampak buruk terhadap anak karena di internet sekarang mudah sekali mencari sesuatu dan itu juga termasuk porno. Jadi anak mudah sekali mengakses video porno di handphone. Ini terjadi juga karena kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak mereka. Porno juga memiliki banyak dampak buruk seperti:
- Psikologis
- Masalah sosial
- Kualitas otak
- Kehidupan seksual
- Fisik
Porno juga bisa berdampak buruk terhadap prefrontal cortex (PFC). Apa itu prefrontal cortex? Bagian otak yang terletak di bagian depan lobus frontal, tepat di belakang dahi dan mata. Dampak dari kerusakan prefrontal cortex ialah:
- Sulit merencanakan sesuatu
- Sulit mengambil Keputusan
- Sulit mengendalikan emosi
- Sulit kontrol perilaku
- Sulit memecahkan permasalahan.
Pesan dari Ustad Azmii ialah banyakin aktivitas positif dan banyakin temen yang membantu kita melakukan hal yang positif.Akhirnya tiba di penghujung acara, sesi pertanyaan. Ada satu pertanyaan dari salah satu kader Tingkat 2 dia bertanya “bagaimana sih menghindari PMO?”. Ustad Azmii mengatakan, “pasti kalau kita punya Hasrat pasti disitu ada energi yang terbentuk, nah, energi itulah yang harus kita transfer ke aktivitas positif seperti olahraga.”
Dan acara pun ditutup dengan melafadzkan hamdalah.
Oleh: Arasyaqil Ghaisan dan Farid Nararya
Editor: Mazaya Abdillah