Sejak 7 Oktober 2023 hingga 22 Januari 2024, agresi Israel terhadap Palestina telah meninggalkan dampak humaniter yang sangat menghancurkan, agresi brutal Israel di Palestina merajalela, meninggalkan jejak kehancuran dan kepahitan yang tak terlupakan menciptakan kondisi sulit bagi warga Palestina.
Berdasarkan data terkini, tempat pengungsian yang tidak layak telah menyebabkan munculnya 400 kasus penyakit dan 48 ribu kasus hepatitis A, akibat dampak pengusiran paksa oleh Israel.
Situasi ini juga menghadirkan risiko serius bagi 60 ribu ibu hamil, yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Akibat agresi tak berkesudahan ini telah merenggut nyawa 11.000 anak-anak dan 7.500 perempuan, sementara 63.000 orang luka-luka dan 25.000 jenazah telah mencapai rumah sakit.
Keadaan pemukiman menjadi semakin mengkhawatirkan dengan 70.000 rumah yang hancur dan 290.000 rumah tidak dapat dihuni. Dalam kerangka pelayanan kesehatan, 337 tenaga kesehatan dan 45 warga sipil yang bekerja di fasilitas kesehatan telah kehilangan nyawa akibat serangan rudal Israel
Israel juga melibatkan penahanan tidak adil terhadap 99 tenaga kesehatan dan 10 wartawan oleh tentara Israel.
Selain itu, lebih dari 2 juta warga Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal, menciptakan krisis kemanusiaan yang semakin mendalam. Situasi ini membutuhkan perhatian kancah internasional segera untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga Palestina yang menderita oleh konflik yang berlarut
Oleh : Azzimar Amirul Alam Editor : Mazaya Abdillah Iskandar