30.9 C
Yogyakarta
Kamis, 3 Juli 2025
BerandaArtikelMencetak Pelajar Moderat, IPM Muallimin Laksanakan PKTM 1

Mencetak Pelajar Moderat, IPM Muallimin Laksanakan PKTM 1

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Kader Taruna Melati 1 (PKTM 1) pada Senin 27 – Rabu 29, Desember 2021. Diadakannya kegiatan ini bertujuan antara lain menjalin silaturahmi dan menguatkan keakraban antar peserta, serta menginterprestasikan gagasan wahana keilmuan di IPM dalam menggerakkan sistem perkaderan mu’allimin. Kegiatan PKTM1 kali ini mengusung tema “Pelajar Moderat Berdaulat”. Dengan harapan dapat mencetak kader Mu’allimin yang moderat dan berdaulat.

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh dan pemateri hebat dengan harapan dapat meningkatkan kualitas keilmuan dan pengetahuan kepada peserta, diantaranya amanat dari Bpk. Afnan Hadikusumo anggota DPD RI menyampaikan “Yang perlu diperhatikan jika kita ingin sukses dan kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi adalah kita harus menjadi pribadi yang moderat tetapi juga yang berdaulat, dan daulat ini yang sulit, kita harus menjadi pribadi yang mandiri karena di pesantren kita diajari kemandirian agar kuat lahir dan batin, karena kita sebagai ujung tombak Muhammadiyah adalah pertama dilarang syirik, kedua menghormati orang tua, bijak dalam internet, terakhir harus bisa berdaulat”.

Kemudian pemateri keislaman Ust. Cahyono S.Ag ketua Lazismu DIY menyampaikan “Islam rahmatan lil Alamin adalah agama di sisi Allah swt hanyalah Islam, yang di dalamnya ada beberapa konsep yakni tunduk, taat, patuh, berserah diri kepada Allah swt, bersih, suci. Peran ummat sendiri adalah menyebarkan agama islam dengan beraqidah murni. Implementasi islam masyarakat majemuk dengan mengamalkan sesuai Al-Qur’an dan As-sunnah, kaffah, rahmatan lil alamin dengan pendalaman ilmu yg tidak fanatik dan taqlid batu. Kader mu’allimin mengemban misi dakwah berkemajuan, kader persyarikatan bangsa, sosial kemanuasiaan, memperkuat organisasi dakwah”.

Materi kepemimpinan kak Akmal Hasan Tahir ketua umum DPD IMM DIY menyampaikan “Kepemimpinan adalah pemimpin yang mampu menjadi motivasi untuk orang lain/teladan, jangan jadikan kharismatik menjadi alat menindas orang lain. Perlu adanya sikap kerakyatan yaitu murah telinga, adanya kehangatan sosial, gotong royong, kerjasama. Mampu menciptakan kepemimpinan inklusif diantaranya keterbukaan, mudah diakses, ketersidiaan. Dapat memilih pemimimpin pada fungsinya”.

Materi kemuhammadiyahan Dr. Phil. Ridho Alhamdi, MA wakil ketua LHKP PP MUH, menyampaikan “Meneguhkan ideologi Muhammadiyah di tengah arus digital, ideologi adalah pegangan panduan seperangkat sistem yang ada di kepala untuk menggerakkan cara pikir manusia & tindakan manusia. Yakni Muhammadiyah adalah organisasi yang baik dan bermanfaat bagi umat manusia, bukan saja islam, ideologi kita harus menolong orang di sekitar kita. Prinsip beragama Muhammadiyah tidak hanya dzikir, sholat, dll. Tetapi juga habluminannas menjadi solusi bagi masalah yang ada di masyarakat.Dilanjut dengan sarasehan bersama ketua PD & PW IPM se-DIY. Racha Julian ketum PW IPM DIY, Asysyifa Hasbi Ketum PD IPM Kulon Progo, Muchlis Fathillah Ketum PD IPM Gunung Kidul, Naufal Labiba Wildan Ketua PD IPM Bantul, Hafiz Hanafi Ketua PD IPM Sleman, Hanif Indhie Ketua PD IPM Jogja.Beberapa trobosan IPM DIY saat pandemi adalah penyaringan kader yang mulai menggunakan open recruitment sehingga kualitas kader semakin membaik. Pendekatan internal untuk meningkatkan kualitas kader supaya merasakan kekeluargaan dengan kader yang lain. Meningkatkan kualitas keilmuan yang next level. Perancangan program PD dan PC dengan basis riset yang spesifik.

Menuju materi umum yakni dengan mengundang pemateri hebat diantaranya ada Khusnul Khotimah Husairi, S.Psi, S.H.I, M,Sc.Yang juga menjadi anggota PP Nasyiatul Aisyiah dengan materi psikologi remaja. menyampaikan tentang “Kesehatan mental”. Yakni Kondisi kesejahteraan individu yang tampak dari mampu menyadari potensi di dalamnya, memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dengan beberapa indikator sehat fisik, emosi, sosial, psikologi. Kesehatan mental di era digital merupakan hal yang perlu disiapkan agar mental kita tetap sehat, dan ini perlu dilaksanakan melalui beberapa pendekatan, yakni pendekatan spiritual, menerapkan hidup bersih & sehat, olahraga teratur, bijak menyaring informasi yang ada, berpikir positif namun terap realistis. terlatih mainfulness, guided imagery, self tall, jurnaling, dan juga bercerita, berlatih nafas, duduk tenang, jujur, mengelola emosi, berlatih melepas, memaafkan, mencukupi, tetap terhubung dengan sosial support, meminta bantuan profesional (psikolog, konselor, psikiater) kenali diri, pahami, dan bahagiakan diri dan kebutuhan.

Materi sosial kemasyarakatan Kintansari Adhyna Putri, S.IP Duta Muda ASEAN menyampaikan “Contoh nyata kemasyarakatan character building & leadership, Bonus demografi Indonesia lebih dari 68%, sektor digital & milenials, penganguran 6,88 juta orang, kemiskinan 9,22%, ketimpangan ekonomi 0,36%. Adapun optimis, motivator, Analis, pembumi. Lalu ada teori yang memiliki empat poin, yang mana empat inilah yang perlu kita pacu dan kembangkan yaitu passion, mission, proffesion, vacation. Agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik”.Berlanjut pada materi ke-IPM-an, dalam rangka menuju IPM moderat berdaulat Nashir Effendi selaku Ketua Umum PP IPM menyampaikan “Moderat berarti seimbang, spiritualitas, dan sosial. Bayani berarti Al-Qur’an, burhani berarti ilmiah, irfani berarti IPM menjadi ajang pengamat serta obat bagi anak muda. Diambil dari dasar di atas disimpulkan kita harus menjadi pelajar yang moderat, ketika keluar Mu’allimin menghadapi dunia luar di mana ada pergaulan bebas, ada pula perkumpulan spiritualitas yang fanatik, pelajar yang moderat harus bisa seimbang antara spiritualitas dan sosial. Dengan sarana IPM dan Muhammadiyah dengan jihad lil mujahadah-nya, pelajar moderat berdaulat harus menjadi rujukan bagi anak-anak muda”.

Alhamdulillah kegiatan PKTM1 berlangsung secara kondusif, dan para peserta juga turut antusias memperhatikan pemateri. Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pembicara juga kerap kali dilontarkan, yang juga mengedepankan diskusi lewat FGD dan SGD yang dipresentasikan. Acara ini berlangsung selama 3 hari dan tetap memaksimalkan protokol kesehatan agar para peserta tetap aman dan sehat, diharapkan semoga peserta bisa menjadi kader yang moderat dan berdaulat.

Nuun Walqolami Wamaa Yasthurun.

#salampelajarmoderat

Oleh:Bimo Wijoyo
Editor:M.Abimanyu Pramudya
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -