Lembaga Pers Muallimin, Sedayu — Mau tidak mau, suka tidak suka, seorang kader Muhammadiyah pasti dituntut untuk memiliki kemampuan spiritual dan sosial yang mumpuni untuk mengabdi kepada masyarakat, membawa maslahat, mengaktualisasikan dakwah, serta membawakan nuansa Islam yang rahmatan lil ‘alamin kepada khalayak luas.
Dalam hal ini, kemampuan public speaking memiliki peranan yang penting sebagai sarana aktualisasi dakwah seorang kader Muhammadiyah. Hal inilah yang menjadi perhatian dari Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madrasah Mu’alllimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Berbeda dari kegiatan Singa Podium yang bersifat kompetisi dan membebaskan segala bentuk public speaking. Kegiatan muhadharah kubra lebih kepada kegiatan public speaking formal yang terstruktur, umumnya terdiri dari pembukaan, isi dan penutup.
Namun yang spesial dari muhadharah kubra ini, ialah teks pidatonya menggunakan bahasa Arab dan Inggris, jadi selain melatih public speaking kegiatan ini juga melatih dan meningkatkan profisiensi bahasa para kader tingkat 1 dan 2.
Walaupun masih menggunakan teks, tapi peserta dibebaskan untuk berimprovisasi, dan ini adalah hal yang baik karena suatu kesuksesan akan menghasilkan kesuksesan-kesuksesan yang lain.
Jika sudah mencoba setidaknya sekali saja menggunakan teks, para santri akan terdorong mencoba untuk meningkatkan kemampuan mereka terus menerus hingga lancar berpidato bahasa asing tanpa teks, inilah yang coba dicapai oleh bidang Bahasa PR IPM Mu’allimin.
Bidang Bahasa PR IPM juga berharap agar para kader dapat menjadi seorang yang memiliki mental kesatria. Ipmawan Kaysan, salah satu panitia menuturkan harapannya kepada kami, “Harapannya semoga dengan diselenggarakannya acara Muhadharah Kubra ini, para kader tingkat 1 dan 2 dapat menjadi kader yang memiliki jiwa kepemimpinan, keberanian, serta bermental kesatria dan siap untuk ditempatkan di masyarakat nantinya.” Ucap Kaysan.
Oleh: Tangguh Yodha Arzugadi Editor: Mazaya Abdillah Iskandar