Iftah Luthfi Abriyan, kader tingkat 6 Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta turut ambil bagian pada pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an tingkat Nasional (STQ) ke XXVI Tahun 2021. Pada tahun ini pelaksanaan kegiatan berada di Kota Sofifi, Maluku Utara, dan dilaksanakan semenjak tanggal 16 hingga 25 Oktober 2021.
STQ merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) dan dibawah pengawasan Kementerian Agama RI. Pada ajang tahun 2021 ini, ada empat lomba yang dipertandingkan, yaitu: Seni Baca al-Qur’an, Hafalan al-Qur’an, Tafsir al-Qur’an, dan Musabaqah al-Hadits, yang kemudian dari empat lomba tersebut dibagi lagi menjadi beberapa cabang lomba. Untuk kontingen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri mengirimkan 18 peserta dan didampingi 12 pendamping pada ajang tersebut. Iftah Luthfi Abriyan sendiri mengikuti cabang lomba 5 juz tilawah dan hafalan pada ajang dua tahunan tersebut.
Pembukaan STQ Nasional ke XXVI tahun 2021 digelar di halaman Masjid Raya
Shaful Khairat, Kota Sofifi, Maluku Utara pada Sabtu, 16 Oktober 2021 malam hari. Kegiatan pembukaan pada malam itu dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Chaumas mewakili Presiden Joko Widodo. Menteri Yaqut menyampaikan bahwa STQH merupakan sarana mewujudkan Islam yang ramah untuk semua umat manusia. Selanjutnya, pemukulan Tifa, alat musik tradisional dari wilayah Maluku dan Papua, dilakukan secara bersamaan oleh Yaqut selaku Menteri Agama, didampingi Abdul Ghani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara, dan Prof. Kamaruddin Amin selaku Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil al-Qur’an (LPTQ) dan Dirjen Bimas Islam Kemenag menandai secara simbolis dibukanya STQ Nasional ke XXVI tahun 2021.
“Para peserta dari kafilah DIY berangkat bareng-bareng pada tanggal 18 Oktober melalui bandara YIA (Kulon Progo), kemudian mendarat terlebih dahulu di Makassar. Kemudian menginap semalam di Makassar, lalu dari Makassar melanjutkan perjalanan ke Ternate. Dan dari Ternate harus terlebih dahulu menggunakan kapal menyeberang untuk menuju pusat perlombaan yakni di kota Sofifi” ungkapnya saat ditanya melalui sambungan telefon. “Perlu juga diketahui nih, kota Sofifi sendiri masih tergolong kota yang berkembang dan masih belum kayak Jogja, mungkin juga masih belum ada hotel-hotel berkelas. Para peserta pun menginap di rumah-rumah yang disediakan oleh panitia” ujarnya menambahkan.
Iftah sendiri baru tampil pada hari keempat, tepatnya pada hari Rabu, 20 Oktober 2021.
Meskipun ia belum memperoleh kemenangan, namun para peserta STQ secara umum berhak mendapat privilage atau keistimewaan untuk bisa secara langsung mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi, dengan catatan cabang perlombaan antara STQ dan MTQ haruslah sama. Kontingen Provinsi DIY meninggalkan provinsi Maluku Utara pada tanggal 23 untuk kembali ke rumah masing-masing. Mereka kembali ke Jogja dengan berhasil membawa pulang 2 medali
dari 18 peserta DIY. Pertama, atas nama Tantan Qital al-Barazi (Qari Harapan 1 cabang
Tilawah al-Qur’an golongan dewasa) dan kedua, atas nama Hasan (Hafiz Harapan 3 cabang Hafalan 30 Juz dan Tilawah).
Terakhir, ia juga berpesan “Buat adek-adek semua, pokoknya gali terus potensi kalian, asah terus potensi kalian, kalo ada perlombaan dan sebagainya, ikuti saja. urusan menang-kalah itu belakangan. Pokoknya ikuti aja untuk mengasah potensi kalian itu” tutup siswa yang sekarang duduk dikelas 12 Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK) 2 Mu’allimin tersebut.
Oleh: Azmi Hanief Editor: Yudistira Brigas Wohingati