28.7 C
Yogyakarta
Kamis, 26 Juni 2025
BerandaKabarSisi Lain Kekerasan di Lingkungan Sekolah, Peningkatan Data Nggak Selalu Buruk

Sisi Lain Kekerasan di Lingkungan Sekolah, Peningkatan Data Nggak Selalu Buruk

Yogyakarta, Lembaga Pers Mu’allimin – Kasus kekerasan di lingkungan sekolah makin hari terus bertambah. Menurut Direktur Yayasan Cahaya Guru (YCG) Muhammad Mukhlisin di Jakarta, Jumat (29/09/2023), mengatakan bahwa dari awal tahun 2023 hingga sekarang total kasus kekerasan di lingkungan sekolah mencapai 93 kasus. Mulai dari perundungan, kekerasan verbal maupun nonverbal.

Prof. Dr. H. Reza Indragiri Amriel, M.Crim., M.Sc., Ph.D., laki-laki berusia 47 tahun, seorang ahli psikologi forensik, konsultan sumber daya manusia, dan seorang dosen. Pernah menjadi ahli forensik kasus kopi sianida tahun 2016.

Kamis pagi, (02/11/2023) Reza Indragiri Amriel mengisi kegiatan briefing bulanan yang dihadiri guru-guru Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta.

Setelah acara selesai buru-buru kami mendatanginya. Tidak banyak waktu yang beliau bisa berikan pada kami. Lantas segera kami memperkenalkan diri dan mengajukan sejumlah pertanyaan.

“Menurut bapak, apakah kekerasan dalam dunia pendidikan masih relevan?”

“Saya bukannya membenarkan, coba kita lihat terlebih dahulu,” ujarnya dengan semangat.

“Angka kekerasan dalam lingkungan sekolah memang naik, tapi ini merupakan hal yang baik,” dengan sedikit jeda beliau melanjutkan, “pertama, masyarakat menjadi berani melapor. Kedua, media dapat menyorot hal ini sehingga kesadaran tentang ini meningkat. Ketiga, pihak berwenang jadi dapat menindak lebih serius.” ujarnya

Sesi wawancara kami lakukan di dalam aula Madrasah, tersisa para Direksi, dan petugas kebersihan yang ada.

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menceritakan banyak hal kepada kami

“Penghargaan atau hukuman dan itu harus diberikan secara cepat dan ajep, tetapi perlu diperhatikan lagi bahwa ada takaran takarannya”. Seraya mengurutkan jarinya beliau mengatakan “Kekerasan mempunyai spektrum. Dari warna abu-abu, hitam muda, hitam, hitam pekat bahkan hingga hitam legam. Maka perlu pemetaan”.

Kami lanjut bertanya, “Kira-kira bagaimana cara sekolah maupun siswa menyikapi tindakan kekerasan di sekolah?”

“Tidak perlu kaget. Para penegak hukum sudah menemukan sebuah terobosan, yakni  restorative justice atau pendekatan.”

Beliau menyebutkan manfaat dari metode tersebut dengan antusias, “Pertama, biaya lebih murah, karena tidak perlu dibawa sampai pengadilan. Kedua, pendampingan bagi korban lebih terpenuhi. Ketiga, tingkat kemungkinan repetition pelaku sangatlah kecil”.

Sesi wawancara kami ditutup dengan pernyataan Reza, “Sekali lagi saya tidak membenarkan, tapi perlu cara untuk mengatasinya!”

Oleh: Ahmad Zabran dan Mazaya Abdillah
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -