Lembaga Pers Mu’allimin, Depok — Bayang-bayang ujian Cambridge masih sangat segar di dalam ingatan santri Mu’allimin kelas 3 dan kelas 5 yang mengikuti program Mu’allimin International Class (MIC). Satu bulan penuh perjuangan pada akhirnya berhasil ditempuh dengan sedikit harap-harap cemas akan hasil yang akan diumumkan pada Januari 2025 mendatang.
Setelah menuntaskan ujian Cambridge, santri MIC kelas 3 dan kelas 5 kembali menghadapi kehidupan seperti santri pada umumnya dengan rutinitas yang cukup padat. Menyadari keadaan ini, pihak MIC mengorganisir kegiatan yang diberi tajuk “Science Edutrip” pada Jumat, (15/11/2024) yang berlokasi di pantai Depok, Kabupaten Bantul guna melepas sedikit penat sembari memberi serta mengamati implementasi ilmu sains baik dalam bidang eksak seperti biologi maupun sosial seperti sosiologi dan ekonomi.
Kegiatan dimulai segera setelah rombongan bus sampai sekitar pukul 9.30 pagi WIB. Pada kegiatan ini santri kelas 3 berfokus pada kajian rumpun ilmu eksak sedangkan kelas 5 berfokus pada kajian ilmu sosial. Kegiatan dimulai dengan briefing sejenak dan pembagian kelompok, kemudian para santri akan “dilepas” ke pasar ikan setelah diberi sejumlah uang yang nantinya akan dibelanjakan guna mengamati setiap aspek sains eksak dan sosial yang berlaku di pasar ikan dan masyarakat yang terlibat di dalamnya. Kegiatan ini meliputi kegiatan jual-beli, negosiasi, hingga wawancara kepada penjaga kios ikan yang dikunjungi. Nantinya hasil laporan dituliskan dalam secarik kertas yang memuat pertanyaan yang mengaitkan beberapa disiplin ilmu.
Di sela-sela waktu tersebut, para santri juga bisa menyempatkan diri untuk bermain di daerah pantai. Selain reconnect diri dengan alam, para santri juga belajar aspek kemasyarakatan seperti gotong royong seperti yang ditunjukkan saat para santri membantu memindahkan kapal nelayan ke bibir pantai.
Sampai Zuhur menjelang, santri MIC kemudian menuju ke mushala untuk berganti pakaian dan bersiap-siap melaksanakan salat Jumat. Yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama hasil laut yang sudah dibeli sebelumnya di pasar ikan. Saya pribadi mendapat pengalaman yang cukup menarik di kegiatan ini karena untuk pertama kalinya saya memakan daging ikan hiu, dan yang mengejutkan saya adalah, meskipun beberapa orang mendeskripsikan daging hiu tidak terlalu enak, namun menurut saya ikan hiu merupakan salah satu ikan terlezat yang pernah saya makan, entahlah mungkin karena orang-orang disana sudah terbiasa dan tahu cara mengolah hiu dengan benar.
Kami akhirnya pulang pada sekitar pukul 14.00 WIB. meskipun dengan berbagai kendala seperti tugas yang terlalu banyak di saat yang seharusnya bersenang-senang, tapi secara keseluruhan acara berjalan dengan baik dan pesan dan nilai pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik walaupun ada anggota kelompok yang beban :v……..
Oleh: Tangguh Yodha dan Arasyaqil Ghaisan
Editor: Khalish Zeinadin