Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Serikat pers Palestina mengungkapkan kepada media bahwa, jumlah jurnalis yang terbunuh di jalur Gaza dalam satu tahun melebihi rata-rata tahunan global. Serikat tersebut menyatakan ada setidaknya 183 jurnalis yang terbunuh sejak serangan 7 Oktober 2023.
Mereka menilai ini adalah pembantaian keji yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap jurnalisme dan kemanusiaan serta yang paling brutal bagi sejarah media dan seluruh dunia. Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan 900 jurnalis telah dibunuh di seluruh dunia sejak 2013, dengan rata-rata 82 jurnalis per tahun. Jumlah tersebut adalah setengah dari jurnalis yang terbunuh dalam kurun waktu setahun di jalur Gaza.
Serikat pers tersebut meminta kepada negara dan institusi di seluruh dunia untuk membentuk suatu mekanisme hukum yang mengikat agar menimbulkan efek jera bagi para pembunuh jurnalis serta meminta pertanggung jawaban mereka.
Resolusi telah di berikan oleh PBB untuk mengadakan gencatan senjata untuk sementara waktu namun, Israel tetap melancarkan serangan brutal di Gaza sejak perlawanan pihak Palestina tahun lalu.
Akibatnya, lebih dari 43.300 orang tewas yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 100.000 orang luka-luka menurut Lembaga Kesehatan Palestina. Israel juga tengah menghadapi tekanan hukum di persidangan internasional.
Sumber: Tempo.co
Oleh: Daksa Abiyyu Kamil
Editor: Khalish Zeinadin
