Hari ini 62 tahun silam, tepatnya 30 september 1650, menjadi saksi sejarah terjadinya peristiwa kelam bangsa indonesia yang kita kenal dengan nama Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Bisa dikatakan bahwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September 1965/PKI adalah suatu pengkhianatan terbesar yang pernah terjadi pada bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi di malam hari, tepatnya pada pada pergantian dari tanggal 30 September atau tanggal 1 Oktober. Tidak sedikit korban yang berjatuhan pada tragedi ini tapi pribadi mereka masih dikenang hingga kini.
Tujuan adanya gerakan ini untuk menggulingkan pemerintahan yang saat itu berada dibawah kepemimpinan presiden soekarno. Tak hanya itu, mereka juga ingin merebut kekuasaan pemerintah Indonesia dan merubah haluan negara Indonesia dari pancasila menjadi komunis. Selain itu ada beberapa faktor yang menjadi sebab terjadinya peristiwa G30S/PKI.Dominasi ideologi NASAKOM yang diberlakukan pada pemerintahan Soekarno sejak masa demokrasi terpimpin. Hal ini malah menjadi peluang untuk PKI mewujudkan tujuannya yakni mengganti ideologi pancasila menjadi komunis, ditambah dengan Hubungan PKI dengan TNI yang semakin memanas setelah muncul banyak hasutan dan konfrontasi antara rakyat dan TNI.Pada 1964 tersebar kabar bahwa presiden soekarno sedang sakit parah, beredarnya kabar tersebut menimbulkan kecemasan terkait perebutan kekuasaan yang akan ditinggalkan oleh soekarno.
Bersamaan dengan itu keadaan ekonomi Indonesia juga sedang terpuruk. Dibuktikan dengan kenaikan inflasi sebesar 650% yang berujung pada keraguan masyarakat dengan kepemimpinan presiden Soekarno. Hal ini menjadi peluang besar bagi PKI untuk melaksanakan misinya.Kala itu, tragedi G30S/PKI dipimpin Langsung oleh Ketua PKI DN Aidit. Peristiwa ini terjadi pada malam hari, bahkan tepatnya saat pergantian hari pada tanggal 30 September 1965 sampai 1 Oktober 1965. Dalam gerakan ini mereka mengincar sejumlah perwira tinggi TNI AD. Tiga di antara enam jenderal yang menjadi target pembunuhan dilakukan di kediamannya. Sisanya diculik dan mengalami penyiksaan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.Pasukan pengawal Presiden Soekarno yang biasa disebut Cakrabirawa dimanfaatkan oleh PKI, yang pergerakannya dalam hal ini dipimpin perwira AD Letkol Untung. Pasukan Cakrabirawa diperintahkan untuk menangkap sejumlah jenderal dalam keadaan hidup ataupun mati.
Ada sejumlah jenderal yang gugur dalam peristiwa tersebut karena kekejaman para anggota G30S/PKI. Diantaranya adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu CZI Pierre Andreas Tendean.
Kemudian jenazah dari ketujuh jenderal dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.Atas peristiwa yang memberikan luka yang begitu dalam bagi bangsa indonesia, masyarakat dari berbagai pihak menuntut presiden Soekarno untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia atau PKI. Kemudian, Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Mayor Jenderal Soeharto untuk membersihkan pengaruh PKI pada semua struktur pemerintahan yang dikenal dengan Surat Perintah 11 Maret 1966. Penangkapan besar-besaran pun terjadi, siapapun yang terdeteksi sebagai anggota maupun simpatisan PKI turut ditangkap.
PKI Tidak hanya menjadi dalang dalam penangkapan besar-besaran pada 30 September 1965, tapi peristiwa kelam ini juga disebut-sebut menewaskan ratusan ribu orang, terjadi tidak hanya di ibu kota, namun juga diseluruh tanah nusantara. Itulah sejarah kelam Indonesia mengenai Gerakan 30 September 1965, dengan mengenang peristiwa kelam tersebut menjadi catatan hitam yang menyedihkan bagi bangsa Indonnesia. Maka cukuplah peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita agar tetap dan terus menjaga persatuan, keharmonisan, dan kerukunan dalam hidup bernegara.
Oleh:Muhammad Fakhruariffin Editor:M.Abimanyu