27.3 C
Yogyakarta
Senin, 17 Maret 2025
BerandaKabarCaraka Malam, Jalan Setapak di Tengah Malam

Caraka Malam, Jalan Setapak di Tengah Malam

Lembaga Pers Mu’allimin, Sleman — Dinginnya angin malam sangat menusuk membuat bulu kuduk berdiri. Gelapnya malam membuat suasana menjadi mencekam. Derik suara pepohonan dan hewan-hewan hutan membuat kisruh benak sendiri. Sesekali menengok. Adakah sesuatu dibalik pepohonan? Ada apa dibalik gelapnya malam ?

Sabtu (08/02/25). Tepat pukul delapan malam. Kami mengikuti salah satu rangkaian kegiatan kemah prestasi, yaitu caraka malam. Menjadi kegiatan yang mendebarkan. Peserta kemah prestasi akan menempuh 3 km perjalanan ditengah gelapnya malam. Bermodalkan tekad, satu persatu mereka akan ditelan gelapnya hutan.

Tak hanya sekedar berjalan. Kemampuan mereka juga akan diuji. Beberapa pos jaga akan ditempatkan dalam rute perjalanan. Pos 1, Kepanduan dan Kecakapan. Pos 2, Spellenscout,. Pos 3, Fisik dan Mental. Pos 4, Apotek Hidup, dan Pos 5, Evaluasi

Satu yang membuat perjalanan ini menarik. Mereka tidak akan diberitahu kearah mana mereka harus pergi. Saya sendiri bahkan akan kerepotan. Bagaimana tidak peserta diminta mencari tanda pada tiang-tiang atau pun benda lainnya. Sebuah tali berwarna kuning dan biru. Warna biru menandakan berbelok ke arah kanan, warna kuning berbelok ke arah kiri. Jika ada keduanya maka lurus hingga menemukan tanda berikutnya.

Perjalanan asyik dan seru. Namun, sekali kehilangan petunjuk karena kurang teliti, maka tersesatlah.

Di pos pertama peserta akan diuji skill dan pengetahuannya terkait kepanduan. “Saya dites undang-undang Hizbul Wathan,” kata seorang kader tingkat suatu saat saya temui di pos bayangan. Di pos Spellenscout mereka akan diberikan challenge untuk diselesaikan. Di pos fisik dan mental mereka diminta uji nyali dalam kegelapan ataupun melakukan olahraga fisik.

Pos Apotek Hidup menjadi salah satu yang paling menarik. Pada awalnya saya kira panitia membawa tanaman-tanaman herbal dan juga bumbu dapur untuk keperluan memasak. Rupanya semua itu digunakan untuk menguji ketajaman pengetahuan peserta dengan cara diminta menebak nama-nama bumbu dapur dan tanaman herbal melalui bentuk dan rasa. “Saya tadi nyobain Jahe kak,” celetuk peserta pada saya. ” Enak gak?” Tanya saya. “Enak kak kalo dikit,” jawabnya ragu. Kemudian regu berikutnya datang dan merasa kegirangan. “Diapain di pos sebelumnya?” Tanya saya. “Dikasih permen tadi kak,” celetuk mereka.

Hari semakin malam waktu menunjukkan pukul sepuluh lebih. Dari semak-semak nampak cahaya remang-remang berkelap-kelip. Dengan ragu saya datangi. Ada beberapa. Ketika saya tangkap, ternyata seekor kunang-kunangan. Sudah jarang nampaknya terlihat hewan satu ini. Sebuah keberuntungan bagi kami menemukan banyak kunang-kunang di malam ini.

Malam semakin larut. Iseng-iseng saya tanyakan kepada salah satu peserta “sudah capek belum? Mau tidur?”. “Nggak capek kak, masih semangat,” jawabnya dengan terkantuk-kantuk.

Sesampainya para peserta di pos evaluasi, mereka ditanyakan kesimpulan, dan evaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan dalam satu hari, sebelum nantinya mereka dapat kembali kedalam tenda dan bersiap untuk istirahat.

Oleh: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
Fotografer: M. Fawwaz Zaydan Hammam.

Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -