28.7 C
Yogyakarta
Kamis, 26 Juni 2025
BerandaKabarBGM, Tradisi Ceramahi Kucing dan Batu

BGM, Tradisi Ceramahi Kucing dan Batu

Bantul, Lembaga Pers Mu’allimin – Acara Bimbingan Generasi Mubaligh (BGM) yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI) di bawah Pimpinan Ranting Ik7atan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madrasah Mu’allimin di Kampus Terpadu Sedayu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah pada Kamis hingga Jum’at (30-1/11-12/2023), menuai pertanyaan terkait kejanggalan perintah panitia kepada peserta untuk menceramahi kucing dan benda mati pada salah satu sesi acara

Hal ini dinilai sebagai langkah yang tidak hanya tidak relevan, tetapi juga tidak etis. Menceramahi benda mati dianggap merendahkan perserta, menjauhkan fokus dari esensi dakwah Islami, dan juga menimbulkan pertanyaan dan meragukan seriusnya penyelenggaraan acara tersebut. Apakah ini juga bisa disebut sebagai kejahilan kakak panitia?

Terlihat juga letika seorang karyawan atau pengunjung terlihat merasa tidak nyaman ketika menjadi sasaran ceramah oleh peserta, mereka mungkin merasa terbebani dengan keharusan mendengar ceramah dari peserta sedangkan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Kritik terhadap pilihan sesi ini menyoroti kebutuhan akan pertimbangan yang lebih matang dalam merancang acara yang mencerminkan nilai-nilai positif dan memperkuat esensi pembentukan generasi mubaligh.

Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang arah penyelenggaraan BGM di masa mendatang, dengan harapan agar penyelenggara dapat merespon kritik ini dengan lebih bijak dan memastikan bahwa acara semacam ini tidak hanya bermakna, tetapi juga dapat diterima secara luas oleh peserta dan masyarakat pada umumnya.

Namun ada juga yang menilai posistif sesi pada acara ini bahwa sesi praktik dakwah lapangan ini merupakan bagian integral dari pelatihan mental. Dengan berbicara kepada berbagai objek di tengah ramainya santri lain yang sedang beraktivitas, peserta dapat mengatasi rasa malu dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menyampaikan pesan dakwah, toh mereka tidak merasa keberatan, dan kembali lagi pada tujuan awal yakni peserta dapat mengatasi rasa malu dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menyampaikan pesan dakwah. Terkait karyawan dan pengunjung yang merasa terganggu sepertinya tidak terlalu menjadi masalah, karena sebelum peserta melancarkan ceramahnya mereka meminta izin terlebih dahulu dan karyawan juga pengunjung bisa dan berhak menolak untuk mendengarkan ceramah.

Justru sesi ini menjadi sebuah ciri khas dari acara BGM ini, dan merupakan sesi yang di tunggu-tunggu karena keunikannya. Jika kita melihat dari sudut pandang yang positif, acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk peningkatan pengetahuan tentang dakwah Islami, tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengasah kemampuan berbicara dan menyampaikan ide dengan percaya diri. Terlihat juga bahwa dengan antusiasme yang tinggi, para peserta memberikan ceramah uniknya sesuai dengan arahan dari kakak fasilitator.

BGM tahun ini menciptakan momen berharga bagi para peserta, membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tantangan zaman. Diharapkan, generasi muda Muhammadiyah yang mengikuti acara ini dapat menjadi duta dakwah yang handal dan siap menghadapi tantangan di masa depan. 

Harapannya, semoga semua kegiatan pengkaderan yang diinisiasi oleh PR IPM Mu’allimin tidak hanya bermakna, tetapi juga dapat diterima oleh semua golongan yang terlibat.

Oleh: Azzimar Amirul Alam
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -