25.1 C
Yogyakarta
Kamis, 20 November 2025
BerandaPuisiSquat dan Angkat Beban

Squat dan Angkat Beban

Sholahuddin Al-Ayyubi

Puisi 1

Squat

Di bawah palang besi aku tunduk,

bukan karena kalah, tapi karena hormat.

Besi di pundak, beratnya seperti dunia,

namun semangatku menolak menyerah.

Lutut gemetar, paru-paru menjerit,

lantai memanggil, tapi aku melawan.

Setiap turun adalah janji pada bumi,

setiap naik — sumpah menuju langit.

Tom Platz pernah berkata,

“Jika tak dekat pingsan, kau belum mulai.”

Aku mengerti kini, bukan karena gila,

tapi karena cinta pada perjuangan sejati.

Bukan angka yang kupikul di punggung ini,

melainkan tekad, rasa sakit, dan kehormatan.

Saat aku berdiri kembali dari dasar,

akulah bukti — kekuatan lahir dari kerendahan.

Puisi 2

Bench Press 

Di altar besi aku berdiri tegak,

Langit menggema di dada yang bergetar,

Besi menantang, aku menjawab —

dengan nyala jiwa yang tak mau pudar.

Setiap dorongan menulis kisah juang,

Otot terbakar, tapi hati tak goyah,

Tak ada rasa sakit yang sia-sia,

Hanya bukti bahwa aku tak menyerah.

Peluh jatuh jadi medali kemenangan,

Di setiap rep, aku tempa keberanian,

Bukan sekadar tubuh yang bangkit,

Tapi semangat yang menolak padam.

Dan ketika beban terangkat tinggi,

Aku tahu — bukan besi yang kutaklukkan,

Melainkan diriku yang lama,

Yang kini telah lahir kembali, lebih kuat.

Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

110FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -