Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Setelah melewati serangkaian acara Upacara Milad Muhammadiyah dan Pembukaan Asesmen Akhir di hari Selasa (19/11/24), para santri tentunya tidak langsung kembali ke asrama. Namun, kembali ke kelasnya masing-masing guna mengambil salah satu syarat utama agar dapat mengikuti Asesmen Akhir di hari esok. “Kartu Ujian” itulah syarat utama dan terpenting agar para santri dapat melaksanakan ujian besok hari.
Di ruang A.1.04 alias kelasnya 5 Islamic Studies bersama ustaz tercinta, yakni ustaz Misbachul Munir sebagai wali kelas dari kelas 5 Islamic Studies, kami kembali diberi wejangan alias nasihatnya ustaz Misbah. Di hari sebelumnya kami juga sudah diberi wejangan oleh ustaz yang sama, tentu dengan wejangan yang berbeda dari hari ini.
“لا خيْرَ في خيْرٍ لا يدوم” yang artinya “Tidak ada kebaikan dalam kebaikan, bila tidak konsisten”, wejangan yang disampaikan oleh ustaz Misbach pasca upacara membuat seisi kelas memaksa otaknya untuk berpikir lebih keras lagi. Sebab apa yang disampaikan oleh ustaz Misbach begitu persis dengan keadaan yang sedang dihadapi oleh masing-masing santri. Yakni tentang konsistensi yang harus dimiliki para santri jika ingin berhasil. Beberapa dari kami tertampar oleh wejangan tersebut.
“Rizuqal tidak akan bisa menjadi Pendekar, jika dia tidak konsisten berlatih,” ujar ustaz Misbach. Wejangan tersebut juga memberikan makna mendalam bagi para santri yang ingin berhasil. Beliau mengibaratkan santri yang sejak awal masuk istiqamah dan berakhir dengan istiqamah juga.”Ada beberapa tipe santri, ada yang dari kelas 1 selalu konsisten, namun seiring naik kelas sudah tidak lagi konsisten, malah memburuk. Tapi, di kelas 6 malah konsisten lagi. Ada juga yang dari awal masuk sampai dirinya kelas 6 selalu konsisten dan lulus dengan husnul khatimah, itulah yang kita harapkan,” jelas ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Di akhir beliau mengatakan bahwasanya keberhasilan seseorang dilihat dari konsistensinya. “Kamu sukses jika belajar dan kebaikanmu selalu konsisten.” Setelahnya kami diberikan “Kartu Ujian” oleh ustaz Misbach. Kemudian ditutup dengan foto bersama.



Oleh: Khalish Zeinadin
Editor: Khalish Zeinadin