Sumpah pemuda merupakan salah satu pergerakan perintis kemerdekaan Republik Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Sumpah pemuda bertujuan untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia, khususnya pada masa itu adalah para pemuda dengan tujuan untuk menegaskan kemerdekaan Republik Indonesia.
Tetapi, itu merupakan pengalaman bangsa pada masa dulu, lalu bagaimana dengan sekarang?
Pada masa ini kita sedang hidup dalam era transisi, yaitu sebuah perpindahan dari pandemi ke endemi. Hal ini tentunya membawa banyak sekali hal-hal yang baru dalam penerapan sumpah pemuda.
Cara mudah untuk menerapkan nilai-nilai dari setiap janji yang ada di dalam sumpah pemuda di era saat ini adalah dengan menjaga toleransi antar budaya, bersikap kritis dalam segala hal, berhenti dalam menyebarkan berita-berita hoax yang berpotensi untuk memecah persatuan bangsa, dan juga bijak dalam bermedia sosial.
Menurut Ma’ruf Amin, peran seluruh anak muda saat ini sangat diperlukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang memang pada masa ini berdampak sangat luas pada seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan, sosial, hingga ekonomi. “Di tengah suasana sulit yang menimpa bangsa kita saat ini akibat dari Covid-19. Peran aktif kaum muda dalam upaya penularan Covid-19 dan menanggulangi dampak yang multidimensi sangat diperlukan”, katanya.
Beliau juga mengajak kita semua untuk menjadikan peringatan sumpah pemuda pada saat ini sebagai momentum bersatu dan bangkitnya pemuda Indonesia untuk terus berinovasi, bergerak, dan bergotong royong dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya di era yang sulit saat ini, tidak menutup kemungkinan bagi kita sebagai seorang pemuda, untuk mengimplementasikan nilai-nilai dari sumpah pemuda, yang tentunya dengan mengadaptasikannya sesuai dengan zaman ini. Dan juga menjadikan masa ini sebagai momentum bersatunya pemuda-pemudi Indonesia untuk saling berkreasi dan berinovasi.
Oleh: Wildan Farih Mustafa Editor: Yudistira Brigas Wohingati