Lembaga Pers Mu’allimin, Kulon Progo — Haaahh… Pelatihan lagi, pelatihan lagi, itu yang pertama saya pikirkan saat mendengar kabar tentang “Pelatihan Kader Taruna Melati” ini… Seolah tak selesai-selesai pelatihan yang diberikan oleh Madrasah ini kepada kader-kadernya….
Awalnya saya berpikir bahwa acara ini akan sama seperti acara-acara sebelum-sebelumnya, yang terasa membosankan karena hanya diisi oleh materi-materi yg rata-rata sama, membuat bosan pikiran saya mendengarnya. Tetapi, saat dilakukannya Pre-Test, saya merasa sepertinya ini akan menarik karena saya melihat soal-soal yang ada terasa seperti berada di level yg ada di atas saya.
Kenapa? karena saya melihat jika soal-soal akan materi yang diberikan nanti sangat berbeda dengan acara pelatihan yang ada sebelumnya. Mungkin kalian bertanya memangnya soalnya seperti apa sih? Nah, sini saya jelaskan contohnya.
Soal-soal yang ada kali ini banyak berisi tentang ‘Apa pendapat-pendapat kita?’ dan hal ini merupakan soal yang saya suka karena saya bisa bebas menuliskan apa saja yang ingin saya tuliskan disana, dimana salah satu soal yang paling saya ingat adalah “Menurut Kalian, kenapa memahami Logical Fallacies penting dalam mengembangkan Critical Thinking?”.
Oh iya, saya lupa menjelaskan kalau Taruna Melati ini berlangsung selama 4 hari dan 3 malam. Acara ini berlangsung mulai dari hari Kamis tanggal 7 Bulan ini, dan berakhir pada hari Ahad siang, sekitaran jam 2.
Menurut saya Taruna melati ini adalah acara dengan materi yang enak didengar, gampang dipahami, bahkan merupakan yang paling seru diantara materi dari acara sebelumnya, karena pemateri-pemateri yang dihadirkan benar-benar nyambung lah sama kami para peserta dari cara bicaranya dan juga mereka menggunakan materi dengan komunikasi dua arah, antara pemateri dengan peserta, membuat suasana tidak terasa membosankan.
Yah, mungkin itu saja sedikit pengalaman yang saya rasakan tentang Taruna Melati ini. Jika ada salah kata, mohon dimaklumi agar bisa menjadi lebih baik. Sekian dari saya, terimakasih jika sudah membaca, dan kalau tidak membaca ya tentu kalian tak akan membaca ini paragraf ini. Yah, sekian terima gaji.
Reporter: Intifadhah Al-Aqsha.
Photographer: M. Fawwaz Zaydan Hammam.
Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin.
