Lembaga Pers Mu’allimin, IPM Mu’allimin–Pemilihan umum (pemilu) akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti, tentunya para calon-calon yang maju untuk Pemilu Presiden 2024 ini sudah mempersiapkan segalanya agar dapat menyukseskan acara Pemilu Presiden 2024 ini, mulai dari calon DPRD Kabupaten dan Provinsi, DPR, DPD, serta Presiden dan Wakil Presiden. Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pun sudah dilaksanakan mulai bulan Desember 2023 kemarin. Kampanye Pemilu 2024 pun juga sudah dilaksanakan oleh calon-calon yang maju pada Pemilu 2024, mulai dari pemasangan baliho-baliho yang sudah dipasang di pinggir jalan, bendera-bendera partai politik pun juga berkibar bersamaan dengan irama pohon, poster-poster juga sudah ditempel di berbagai tempat yang ditargetkan dilihat oleh khalayak umum, dan yang paling baru saat ini adalah video berupa lagu untuk berkampanye di media sosial.
Bagi warga Indonesia, tentu akan memlih pilihannya masing-masing sesuai dengan hak yang diberikan. Pada tahun ini akan ada pemilih-pemilih muda yang akan ikut serta dalam pemilu 2024, terutama pemilih Gen Z. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada antara tahun 1997 sampai dengan 2012, yang mana akan ada pemilih-pemilih muda yang memulai pengalamannya dalam pemilu. Pengalaman inilah yang menjadi titik awal dalam pemahaman tentang serba-serbi politik, khususnya yang ada di Indonesia. Untuk usia 17 tahun, yaitu usia-usia remaja yang masih semangat dalam mencari hal-hal baru, begitu juga di ranah politik ini.
Di usia ini, tentu kita sebagai generasi muda yang baru saja menjadi pemilih awal yang terjun dalam dunia perpolitikan yang rumit akan segala hal yang ada, mulai dari kita mecari berita-berita yang berseliweran di media sosial. Masa sekarang memang berbeda dari masa-masa sebelumnya, seperti dulu yang berkampanye dengan bermodal ucapan, kali ini kita disuguhkan dengan kampanye model audiovisual yang ada di internet. Instan, menjadi suatu ciri khas Gen Z untuk mendapatkan segala informasi yang ada. Selain audiovisual tentu ada kata-kata yang menjadi pemikat pemilih muda agar mendapatkan informasi mengenai politik seperti narasi tentang salah satu calon, atau kata-kata kampanye yang di tuliskan dalam berbagai akun media sosial yang bertebaran di internet.
Maka dari itu kita sebagai generasi muda yang menjadi titik pusat dunia perpolitikan yang diharapkan juga agar dapat milih pilihan yang tepat agar dapat terwujudnya “Indonesia Maju 2045”. Karena kita ini, generasi muda, pasti zaman sekarang kita akan selalu berdampingan dengan yang namanya gadget maupun internet, yang menjadi suatu pusat informasi agar mengetahui segala berita-berita yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Setiap suatu informasi yang kita temukan sebaiknya kita telusuri kebenarannya dulu sebelum kita berkomentar tentang informasi tersebut, karena tidak bisa dipungkiri banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab menyebarluaskan berita-berita yang tidak jelas dari mana asal-usulnya dan hanya menyebarkan berita palsu yang tidak berdasarkan riset dan fakta yang ada. Latihan dalam ber-literasi juga menjadi salah satu yang haru generasi muda pegang di masa-masa sekarang, karena gen Z ini memilik kekhasan yakni “instan” yang mana literasi pada zaman sekarang memang sudah mulai menurun. Biasanya setiap video-video yang lewat di media sosial itu tidak dibaca dengan tuntas juga hanya melihatnya dan lebih buruknya lagi langsung mempercayai berita tersebut, berita itu juga ada yang seperti menjelek-jelekan calon lain yang itu menjadi sebuah penanaman sudut pandang seseorang pada pilihan lain. Karena generasi muda ini juga sebagai “Pemantik Politik” yang mana menjadi kekuatan penting dalam politik dan juga dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
*Artikel ini meraih juara 3 lomba opini yang diselenggarakan oleh bidang PIP PR IPM Mu’allimin 23/24.
Oleh: Rifa'i Hilmy Arrasyid Editor: Danu Rahman Wibowo
