Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Hari ini, Kota Yogyakarta merayakan HUT ke-268 dengan tema “Rikat, Rakit, Raket” yang menggambarkan dinamika masyarakat Yogyakarta yang cepat bergerak, saling melengkapi, dan mengutamakan kebersamaan. Perayaan tahun ini diadakan secara sederhana karena bertepatan dengan kampanye Pilkada serentak, sehingga berbagai acara dilakukan dengan pembatasan undangan.
Dalam ulang tahun ke-268 ini banyak sekali doa dan harapan yang disampaikan oleh masyarakat Jogja, terutama masalah kebersamaan masyarakat Jogja yang harus semakin erat dalam menjaga Kota Jogja. Tema yang diambil pun tentang Kota Jogja yang penuh akan filosofisnya, seperti “Kota Pelajar”, “Kota Budaya”, “Kota Sejarah”, dan “Kota Wisata”.
Agar dapat mewujudkan kota penuh makna ini, Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto meminta warganya untuk me-refresh kembali akan sejarah Kota Jogja. Di usia yang tidak lagi muda, Kota Jogja butuh keterlibatan masyarakat dalam menjaga Kota Jogja. Ia pun menegaskan bahwasanya marwah utama dalam menjaga Kota Jogja terdapat pada mengedepankan pelestarian budaya sejarah, penguatan Jogja sebagai kota pendidikan, pariwisata, dan perjuangan.
Puncak peringatan diisi dengan tasyakuran di Plaza Balai Kota dan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #9 yang bertema Gatotkaca Wirajaya, melibatkan seniman dari 14 kemantren serta partisipasi daerah lain. Acara ini mampu menarik ribuan penonton, baik secara langsung maupun online, dengan target sekitar 400 ribu penonton di media sosial.
Rangkaian kegiatan HUT ini juga mencakup Beringharjo Great Sale, Festival Sastra, Festival Angkringan Yogyakarta, YoGowes, dan Pawai Budaya Pelajar yang berlangsung hingga Desember 2024. Partisipasi dari berbagai kabupaten menambah keunikan acara ini, sehingga diharapkan semakin memperkaya budaya dan menarik perhatian publik secara luas.
Oleh: Reza Surya
Editor: Khalish Zeinadin
