Lembaga Pers Mu’allimin, Sleman — Sejumlah 280 kader Mu’allimin tingkat 5 melaksanakan kegiatan P5P2RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin) bertemakan kewirausahaan dengan mengunjungi rumah produksi olahan buah salak PT Sarisa Merapi yang berlokasi di dusun Kemiri, Purwobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Para santri dibagi dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh dua orang fasilitator dari guru pengembangan bahasa Mu’allimin. Santri dan guru berangkat bersama dari kampus induk pukul 07.00 menggunakan bis menuju rumah produksi. Nantinya, seluruh kegiatan yang dijalani akan diberikan penilaian oleh fasilitator setiap kelompok sebagai hasil pembelajaran outing class P5RA.
Ustaz Dedik Fatkul Anwar, S.Pd.I., M.Pd.I mewakili pimpinan madrasah Mu’allimin menyampaikan sambutannya sebelum kegiatan dimulai. Beliau mengutip bahwa pendidikan dibagi menjadi dua. Guru sebagai pusat pengetahuan, atau juga pendidikan yang melibatkan peran siswa didalamnya. Maka konsep pendidikan kontekstual sangat penting agar siswa tak hanya mendapati teori tetapi juga dapat menghubungkannya dengan isu terkini dan bisa menjadi bagian dari masyarakat, pungkas ustaz dedik dalam sambutannya.
Selanjutnya Rini Handayani selaku owner Sarisa Merapi memaparkan materi mengenai kewirausahaan profil Sarisa Merapi. Rumah produksi olahan salak pondoh ini awalnya berdiri dari keresahan petani salak. Bu Rini melihat kondisi dilapangan yang begitu merugikan petani salak, mulai dari buah salak yang dihargai rendah, minimnya inovasi, dan juga tingkat kemiskinan warga Sleman yang melonjak. Semenjak lima tahun terakhir jumlah kemiskinan di Sleman menyentuh angka 80-90 ribu penduduk. Hal itu menjadi perhatian bu Rini untuk membangun perekonomian di dusun Kemiri.
Sarisa Merapi memiliki visi “Inovasi Wanita Tiada Henti Sumber Pendapatan Petani”, dengan visi tersebut rumah produksi ini menjalankan misinya untuk menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan nilai jual salak yang juga berkualitas. Menggunakan metode research and development, serta business plant yang matang Sarisa Merapi mampu mengenalkan produk olahan salak yang bernilai tinggi.
Selain mendengarkan pemaparan materi, santri bergiliran perkelompok untuk merasakan langsung bagaimana proses produksi dari buah salak. Cooking class diadakan di dua tempat, dalam ruangan dan luar ruangan. Ada beberapa macam olahan salak yang dapat langsung mereka praktekan pembuatannya, mulai dari bolen salak, pie salak, mocaf salak crispy dan lain sebagainya. Sarisa Merapi menyajikan berbagai produk olahan buah salak, tak hanya dari daging buahnya bahkan kulit dan bijinya juga memiliki nilai ekonomi. Biji salak dapat dijadikan bahan baku kopi biji salak dan kulitnya dapat menjadi bahan baku teh kulit salak yang dapat dinikmati langsung di D’kenthos Coffe atau melalui pemesanan.
Usai menjalani berbagai macam kegiatan dan juga mencicipi berbagai macam olahan buah salak, para santri diharapkan bisa mengambil pelajaran mulai dari wawasan kewirausahaan, kemasyarakatan dan wawasan umum lainnya yang tentunya masih berhubungan dengan Rahmatan lil Alamin.
Oleh: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin
Editor: Haidar Ahmad Zabran Aliyuddin