Masih dalam rangkaian acara SMM (Semarak Milad Mu’allimin) ke-103, pada hari Jumat tanggal 03 Desember 2021, diadakan talkshow dengan alumni sebagai pembicara, beliau adalah Muhammad Abduh Zulfikar. Kegiatan ini berpusat di Aula Asrama Mu’adz bin Jabal Madrasah Mu’allimin, dihadiri oleh para siswa kelas 2 dan 3 yang berada di asrama masing-masing yang tersambung melalui Zoom meeting. Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang peternakan, beliau memaparkan bagaimana sih cara menjadi peternak dan pengusaha yang sukses. Beliau bercerita bahwa dulu ketika masih bersekolah di Madrasah Mu’allimin, beliau sangat terbebani dengan gelar “ANAK USTADZ”, karena bagi keluarga beliau memperoleh nilai yang tinggi merupakan suatu keharusan. Padahal, passion beliau terletak pada organisasi dan keolahragaan. Meskipun begitu, beliau tetap rajin dan tekun dalam belajar hingga bisa Lolos ke perguruan tinggi negeri tepatnya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah menjadi mahasiswa, kegiatan organisasi beliau tak pernah surut. Beliau tetap aktif di organisasi ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) dengan jabatan tertinggi menjadi kepala bidang perkaderan Pimpinan Pusat IPM.
Setelah 2 tahun menjadi mahasiswa, tepatnya pada tahun 2014, beliau memutuskan untuk menikah. Dengan berbekal ilmu pengetahuan di bidang peternakan, beliau memberanikan diri untuk memulai bisnis peternakan. Berbekal uang pinjaman, beliau membeli 60 ekor kambing untuk memulai bisnisnya. Perlahan namun pasti, bisnis yang ia geluti semakin besar. Sebagai penyuplai kebutuhan bagi industri perhotelan membuat nama bisnisnya kian harum. Tak disangka, beliau kembali mendapatkan suntikan dana untuk modal membesarkan bisnisnya melalui teman sesama alumni Mu’allimin yang resign dari perusahaan minyak Malaysia Petronas. Hingga akhirnya beliau dapat menjual 1500 kambing. Tetapi tak semua bisnis selalu berjalan mulus. Pada tahun 2018, beliau pernah tertipu oleh calon pembeli dengan kerugian yang tidak sedikit. Bagi beliau, kegagalan merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap pengusaha.
Closing statement dari beliau, beliau berpesan bahwasanya setiap orang yang ingin berbisnis selain harus berpengetahuan, juga harus berani mengambil risiko. Pengalaman merupakan kunci utama karena nyatanya yang terjadi pada prakteknya sangat berbanding terbalik dengan ilmu yang diajarkan oleh dosen di kampus.
Oleh: M. Abimanyu Pramudya Editor: Yudistira Brigas Wohingati