Gurat telapak tangan kiri, tak terbaca
Menyirat esok hari, hasilnya berkaca-kaca
Jeremba kita, mengambang di langit-langit
Di ruang rela, sedu sedan bersama diimpit
Dahulu, di Semarang kusawang tembereng peluang
Potret punden berundak kaku: mencipta candu kepalang
Menata “ragu” berderet: berhasrat menggunung “yakin”
Namun, beruntun terseret: efek domino –tergulung “tak mungkin”
Di bawah tangga kampus, pernah ada kita yang duduk terbius
Tanda tanya yang penuh peluh, hingga piyama kita amat keruh
Telah lama digantungkan: tak sekalipun kunjung kita pakai
Akhirnya tertandaskan: menjadi setelan berwujud bangkai
*Pemenang lomba #YukMenulis pekan keempat yang diselenggarakan oleh Sobat Perpustakaan Mu’allimin.
Oleh: Wisnu Permadi