Pada hari Senin, 26 Oktober 2020 kemarin, SPM baru saja mengadakan bedah buku Memoar Santri Pemikiran dengan narasumber Ustaz Anton Ismunanto yang sekaligus penulis buku tersebut. Beliau menceritakan pengalamannya selama nyantri dan ketika beliau mengikuti program kader ulama yang dapat kita jadikan inspirasi.
Dalam acara tersebut, beliau menceritakan ketika beliau baru awal nyantri. Yaitu ketika beliau berusia 6 tahun, di sebuah pondok tradisional, yang mana tidak terselesaikan karena beliau mengalami sakit kulit yang menyebar di seluruh tubuh. Akhirnya beliau ditarik oleh orang tua beliau. Setelah menjalin perawatan yang cukup lama beliau melanjutkan sekolah di SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah dan melanjutkan kuliah di universitas UIN Sunan Kalijaga bersamaan dengan belajar bahasa arab di pesantren MAN 2 Yogyakarta.
Ketika mengikuti program studi kader ulama, beliau menceritakan bahwasanya ketika tidur pun tidak bisa nyenyak. Karena ketika tertidur, pikiran beliau terbawa materi yang baru saja di dapatkan. Di sana beliau diajarkan bagaimana cara menulis paragraf yang ilmiah, rapi, dan tertib, yang mana mengasahnya sangat lama untuk menjadi paragraf yang solid. Lalu untuk mengasahnya, beliau iseng menulis di Facebook, paragraf-paragraf pendek yang solid yang berisikan ringkasan-ringkasan dari materi yang didapat hari itu.
Singkat cerita, teman beliau yang menawarkan tulisan beliau untuk diterbitkan menjadi buku. Tetapi karena qadar Allah, anak dari teman beliau yang menawarkan untuk menerbitkan tulisan beliau sakit, dan akhirnya pindah ke Kalimantan, yang membuat penerbitannya tertunda. Tetapi baru-baru ini, ada seseorang dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang memiliki penerbit, yaitu Gazza Media, bertanya pada beliau apakah memiliki sebuah tulisan yang dapat diterbitkan. Kemudian beliau memberikan tulisan-tulisan yang beliau tulis diprogram studi tersebut. Lalu diterbitkanlah buku ini. Beliau berkata bahwasanya buku ini bukanlah buku referensi atau buku yang serius, tetapi dapat menjadi pengantar atau latihan bagi kita yang ingin mulai membaca buku pemikiran.
Dari pengalaman yang beliau sampaikan, bisa kita simpulkan, bermula dari hal kecil yang mungkin dianggap orang hal sepele, akan tetapi apabila hal kecil tersebut konsisten dan tekun kita lakukan, terus menerus kita pupuk, hal yang kecil tersebut akan berkembang menjadi suatu hal yang akan terlihat dan dianggap oleh orang-orang, dan bisa menjadi suatu pencapaian yang besar. Sama halnya dengan beliau, bermula dari iseng menulis di media sosial, akan tetapi selalu beliau lakukan. Lama-kelamaan semakin banyak, dan dapat menjadi sebuah buku seperti saat ini.
Oleh: Farid Fahrian Editor: Ahmad Rulim