Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Sebanyak 77 kader dilantik sebagai Pimpinan Ranting IPM Mu’allimin oleh PD IPM Jogja. Pelantikan ini disaksikan oleh segenap civitas akademika, teman-teman organisasi internal maupun eksternal, dan seluruh siswa di lapangan tengah kampus induk pada, Sabtu (23/8/2024).
Mengusung tema “Semua akan berlalu”, ketua acara Diamond Nizam menyampaikan bahwa prosesi pelantikan ini adalah momen untuk belajar dari periode yang telah lalu sekaligus persiapan bagi periode IPM selanjutnya. Prosesi ini juga sebagai pelajaran untuk bersyukur bagi kader-kader yang terpilih sebagai Pimpinan Ranting IPM Mu’allimin.
Ipmawan Fatih, berpidato selaku purnatugas Ketua Umum PR IPM Mu’allimin periode 2023/2024. Pidatonya kali ini terasa sangat emosional baginya, lantaran ini adalah kali terakhir dia berpidato sebagai ketua umum PR IPM Muallimin. Ia merasa bahwa IPM bukan hanya organisasi, akan tetapi juga sebuah keluarga yang membuatnya berubah menjadi lebih baik. Itulah sebabnya ia berpidato dengan sangat khidmat.
“Ternyata ketika sudah tuntas organisasi ada satu perasaan yang hilang, yaitu IPM.” Kata Fatih dalam pidatonya.
Ustad Aly Aulia Lc. M.Hum. dalam pidatonya menjelaskan bahwa, IPM Mu’allimin mempunyai ranah penting dalam rangkaian kegiatan perkaderan di Mu’allimin, yaitu memastikan seluruh siswa mendapatkan “tempaan” yang telah diatur oleh Madrasah.
“IPM Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah bukan bicara tentang posisi, akan tetapi peran dan tanggung jawab.” Kata Ustadz Aly.
“Peran dan tanggung jawabnya harus dimaksimalkan karena kita disini sedang tumbuh dan belajar.” Jelas Ustad Aly dalam pidatonya.
Prosesi pelantikan yang ditunggu oleh seluruh hadirin pun dimulai. Ipmawati Aisyah Latifunnisa sebagai ketua PD IPM Jogja bersama dengan ipmawan Zaenal Fanani bertugas melantik ke-77 siswa. Siswa satu persatu dipanggil dan naik keatas panggung. Riuh tepuk tangan para hadirin membumbung tinggi ketika prosesi ini dilaksanakan.
Ipmawan Fairuz Dzakwan, ketua umum PR IPM Mu’allimin periode 2024/2025 menyampaikan pidato perdananya sebagai ketua PR IPM Mu’allimin. Ia menjelaskan tantangan yang periodenya akan hadapi, salah satunya adalah keberadaan siswa Mu’allimin di dua tempat —Sedayu dan S. Parman— tentunya itu akan menjadi tantangan terbesar, mengingat mobilitas di Mu’allimin sangat terbatas.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk periode IPM periode 2024/2025 untuk bisa memaksimalkan kepemimpinan yang ada sebagai wadah untuk pengembangan diri. “Saya berharap untuk periode ini kita bisa menjalankan amanah kita sebaik mungkin dan seoptimal mungkin.” Kata Fairuz.
IPM sebagai tempat pengembangan diri, mengatur dan mengkoordinir jalannya pengkaderan tentulah dibutuhkan keprofesionalitasan yang mumpuni. Model kepemimpinan yang diadopsi pun harus selalu menyesuaikan dinamika siswa dan memiliki kriteria khusus berupa, kepemimpinan yang bijak, berintegritas dan piawai menghadapi tantangan zaman. Ini semua juga tidak lain karena IPM mewadahi berbagai macam kepribadian siswa dan menghadapi sepak terjang zaman yang dinamis.
Maka dari itu, perwakilan dari PD IPM Jogja ipmawati Aisyah Latifunnisa menyampaikan harapannya untuk IPM Mu’allimin yang sudah dilantik untuk mempunyai kepribadian yang sesuai dengan prinsip IPM.
“PD IPM memberikan harapan pada teman-teman yang sudah dilantik untuk mampu menjadi sosok yang visioner, tangguh dan berprinsip Islam dalam mengambil setiap keputusan.” Terangnya dalam pidato amanat tersebut.
Tak lupa juga perwakilan dari PW IPM D.I. Yogyakarta ipmawati Tsabitah Ikrimah menyampaikan pesannya kepada ipmawan-ipmawan yang baru dilantik untuk menjadikan IPM bukan saja organisasi biasa namun, sebagai tempat belajar dan berekspresi bahkan, sebagai rumah. Ia menginginkan supaya pimpinan yang ada di IPM bukan saja sebagai kolega tetapi juga menjadi sebuah keluarga yang harapannya selalu mendukung ketika terjatuh.
Oleh: Dyaksa Abiyyu Kamil
Editor: Mazaya Abdillah Iskandar
