29.6 C
Yogyakarta
Rabu, 9 Juli 2025
BerandaKabarPameran Arsip Muhammadiyah, Menelusuri Perjalanan Penerus Sang Pencerah

Pameran Arsip Muhammadiyah, Menelusuri Perjalanan Penerus Sang Pencerah

Bantul, Lembaga Pers Mu’allimin – Pada Rabu (15/11/2023) Santri Mu’allimin khususnya perwakilan dari Sobat Perpus Mu’allimin mendapatkan kesempatan berkunjung ke Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka menghadiri pameran arsip-arsip bersejarah Muhammadiyah dalam event Muhammadiyah Corner Fest (Muhcorfest) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UMY. Hadir dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah yang ke-111, event ini diselenggarakan dari 13 sampai 18 November mendatang, hadir dengan berbagai anak acara seperti lomba esai, Cerdas Cermat Agama, talkshow Muhammadiyah, pameran arsip, kemudian puncak acaranya pada tanggal 18 November berbarengan dengan peringatan Milad Muhammadiyah.

Pada pameran arsip ini disajikan pula berbagai arsip dari perjalanan Persyarikatan Muhammadiyah dalam kontribusinya pada kemajuan bangsa Indonesia. Dengan tajuk “Muhammadiyah Penyebar”, demikian itu bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakatkhususnya Civitas Muhammadiyah mengenai kebermanfaatan persyarikatan ini bukan hanya di pulau Jawa saja, namun juga di luar Jawa. Terlihat dari arsip yang disajikan dalam kurun waktu 1925 sampai 1938, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh penjuru Nusantara. Daerah tersebut meliputi sebagian besar daerah pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, tentunya juga pulau Jawa sebagai awal perkembangan Muhammadiyah.

Dipandu langsung oleh Kepala Perpustakaan UMY membuat kunjungan kali ini terasa sangat eksklusif. Ibu Novy Diana Fauzie, S.S., M.A., selaku Kepala Perpustakaan UMY menjelaskan berbagai hal terkait arsip kuno Muhammadiyah dengan antusias. Adapun arsip-arsip kuno ini berupa majalah kuno, foto-foto lama gerakan dakwah Muhammadiyah, artefak-artefak berupa lencana dan pin, naskah kuno yang berumur lebih dari 50 tahun, dokumen lama dalam bentuk buku, almanak, berita resmi, AD ART Muhammadiyah, ada juga kitab-kitab klasik berbahasa Arab bahkan disini kita dapat menemukan Al-Quran terjemah bahasa Jawa yang diperkirakan berasal dari awal abad ke-20.

Mungkin dari pembaca yang bertanya-tanya kenapa seluruh arsip ini tidak disimpan saja di museum Muhammadiyah? Ibu Novy menjelaskan, “Bahwa tidak semua barang barang ini memiliki identitas yang jelas, maksudnya adalah siapa penulis dari Al-Quran terjemah Bahasa Jawa di atas, lalu kapan pastinya Al-Quran itu ditulis, kami sendiri belum bisa menemukan identitas yang jelas dari beberapa barang kuno tersebut, yang terpenting sekarang adalah menjaga barang-barang ini agar tidak semakin rapuh oleh waktu,” Ibu Novy juga menyampaikan kepada generasi sekarang terkait kearsipan beliau menuturkan, “Sadar arsip, sadar sejarah, sadar Muhammadiyah”. Pungkas Ibu Novy. 

Oleh: Azzimar Amirul Alam
Editor: Danu Rahman Wibowo
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -