Surakarta- Seperti yang kita tahu sebagai warga Muhammadiyah, Muktamar merupakan event yang sulit untuk dilewatkan. Pasalnya Muktamar ini di setiap zamannya pasti hadir membawa kegembiraan tersendiri kepada warga Muhammadiyah. Baik itu pergantian kepemimpinan maupun dari bazar dan perayaan-perayaan yang masuk di area Muktamar tersebut berlangsung. Dari pembahasan diatas sebenarnya apasih Muktamar itu? Sebenarnya kata muktamar ini bermakna permusyawaratan yang diwakili oleh orang orang dari macam macam golongan guna berdiskusi mengambil suatu keputusan. Lalu apa kaitannya dengan muktamar Muhammadiyah? Muhammadiyah adalah organisasi yang besar, dengan warganya yang hadir dari seluruh Indonesia bahkan dunia.
Dengan Muhammadiyah yang sebesar itu Muhammadiyah butuh suatu momentum untuk mempersatukan para wakil warganya dalam satu forum raksasa. Dan itulah yang disebut dengan muktamar. Tak kerasa Muhammadiyah yang kini telah berusia seabad lebih telah mengadakan muktamar yang ke 48 nya, sekaligus bebarengan dengan muktamar Aisyiyah. Muktamar yang ke 48 kali ini digelar di Solo, Jawa Tengah dimulai dari tanggal 18 sampai dengan 19 November 2022 tempo hari.
Dengan tak lupa mengundang jajaran pimpinan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Aisyiyah, Organisasi Otonom, para pejabat daerah setempat, bahkan Ir Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia juga turut meramaikan muktamar ini. Muktamar kali ini mengusung tema “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”, sedangkan muktamar Aisyiyah bertemakan “Perempuan Berkemajuan, mencerahkan peradaban bangsa”. Pada awalnya muktamar ini dibuka pada tanggal 18 November 2022, di stadion Manahan Solo, dilanjut dengan rapat pleno, pemilihan, dan terakhir ditutup pada tanggal 19 November 2022, malam hari jam 22.00 WIB, di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah. Dengan sepak terjang Muhammadiyah, diharapkan Muhammdiyah dengan momentum muktamar ini terjalinnya hubungan yang semakin baik, dan diharapkan kedepannya akan dapat bersama sama bersatu tak hanya memajukan Islam ataupun Muhammadiyah, tapi juga Indonesia sebagai ibu pertiwi, Tanah air kita semua.
Oleh:Wildan Farih Musthafa Editor:M.Abimanyu
