Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta memberikan opsi pilihan kepada para santri-santri khususnya bagi yang tidak pulang tapi ada juga bagi yang menunjang hutang (target tahfidz/tahsin). Kegiatan yang diselenggarakan ini bernama “Dauroh Tahfidz”, syukur Alhamdulillah pada liburan Nataru kali ini, bertepatan dengan angkatan 24. Kegiatan holiday program tersebut dilaksanakan dari tanggal 21 Desember-2 Januari dan bertempat di masjid Jami’ Muallimin.
Pembukaan
Acara ini dibuka bakda Subuh setelah para santri menegakkan ibadah sholat berjamaah di masjid. Dibuka oleh ustad Ahnaf selaku MC dan juga berisikan sambutan dari perwakilan madrasah yaitu ustad Muhammad Saleh. Pada sambutannya ustad Saleh, beliau memberikan sambutan yang diiringi nasihat-nasihat kepada para santri yang mengikuti acara ini. Beliau menyampaikan beberapa pesan yaitu mengingatkan niat yang baik dan lurus, fokus pada diri sendiri terhadap apa yang kita jalani, dan membeberkan beberapa sikap para penghafal Al-Qur’an yang berdalih dari sumber Al-Qur’an dan as-sunnah. Kemudian akhir kata ustad Ahnaf membuka sesi pembukaan Dauroh dengan mengucap basmallah secara berjamaah yang diikuti oleh para santri.
Kegiatan Harian
Lalu, apa sajakah isi kegiatan ini? Tentu sudah jelas kegiatan ini intinya adalah mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Dalam 1 kegiatan ini ada 2 acara yang berbeda yaitu Dauroh Tahsin yang berfokus pada akselerasi tingkatan baca Al-Qur’an. Kemudian, Dauroh Tahfidz yang terkhusus bagi para santri akselerasi menambah hafalan atau murojaah (mutqin) bagi yang sudah khatam. Tempat utama yang digunakan ialah masjid Jami’ Mu’allimin, sedangkan untuk tempat tinggalnya di dalam kelas madrasah.
Pada kegiatan ini terdapat 4 sesi halaqah yaitu:
- Bakda Subuh-07.00 WIB (pagi)
- 08.30-11.00 WIB (siang)
- Bakda Asar-17.30 WIB (sore)
- Bakda Isya-21.30 (malam)
Para santri tentunya digembleng dengan jadwal sepadat itu sampai oleng. Lelah yang menjadi lillah, bacaan perkata yang dibalas dengan berlipat pahala. Lebih memilih menambah hafalan dibandingkan memilih tempat hiburan, itu menunjukkan sikap dari seorang petarung meskipun dalam keadaan terkurung.
Edisi Rihlah
Sehari-hari disibukkan dengan terus memandang Al-Qur’an sampai lupa bahwa yang ada di rumah sedang liburan. Holiday program ini juga ada liburan bagi para santri dan muhafidz (yang menyimak setoran). Sore hari kami berangkat dengan bus yang muatan jumbo ke arah Ibarbo Park yang terletak di Jl. Magelang No.Km 14, Jetis, Caturharjo, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman. Tempat wisata yang katanya viral dan nyatanya terkenal menjadi list dari salah satu objek wisata keluarga di Nataru kali ini. Dikarenakan isi didalmnya yang cocok untuk sekeluarga dan berbagai golongan usia. Diawali dengan pemandangan hewan-hewan yang bisa teman-teman kasih makan dengan prosedur yang sudah ditentukan. Dilanjutkan dengan ketersediaan tempat wahana yang tentunya bisa diikuti oleh anak-anak kecil. Setelah Magrib yang ditunggu itu berupa acara konser seni pertunjukan dari tempat hiburan kepada para wisatawan. Dalam seni pertunjukan itu terlihat pemandangan orang-orang yang berkumpul di tengah untuk bersiap menyambut busa yang berhamburan dari atas sekaligus saweran permen. Sesi ISHOMA yang dilakukan dengan presensi dari muhafidz menandakan rihlah ini telah usai, kemudian anak-anak kembali ke bus dan bersiap pulang.
Kesan dan pesan
“Luar biasa! Kita meluangkan waktu liburan kita untuk membaca Al-Quran, melakukan pendekatan kepada Tuhan. Di sini bukan siapa yang paling cepat untuk setoran tapi yang paling lama untuk bertahan” ucap Mouldy Mohammad Zayyedi kader tingkat 5.
“Kurang mantap, karena peserta nya kebanyakan asal ikut aja dalam artian bukan yang bener bener ingin menambah hafalan” ucap ustad Muhammad Hikmal selaku muhafidz.
Kesan: “Alhamdulillah selama mengikuti Dauroh semenjak kelas satu sampai Kelas enam saya sangat bahagia dan bangga bisa membersamai para ahlul quran dan para keluarga allah di hari akhir”.
Pesan: “Pesan saya terhadap teman-teman penghafal Al-Qur’an tetaplah menghafal dan mempelajarinya walau kadang orang sekitar berkomentar, “alah percuma deket dengan Al-Qur’an, kalau akhlak dan kebiasaannya buruk,” maka ingatlah “kita beramal saleh karena Allah, jangan meninggalkannya karena manusia” disamping kita harus selalu memperbaiki diri”. Pesan dan kesan yang disampaikan oleh saudara Muhammad Wildan Alfarisi Manurung seorang santri yang mendapat gelar dan dicap oleh teman-temannya sebagai Duta Dauroh yang dikarenakan ia sudah begitu banyak mengoleksi baju bertuliskan “Holiday Program” dengan warna yang beragam, tak lupa juga ini menjadi kegiatan Dauroh Tahfidz nya yang terakhir sebagai santri.
Penutupan
Ditutup pada sesi terakhir halaqah malam oleh panitia penyelenggara yaitu ustad Ahnaf, beliau tidak bosan-bosannya menasihati para penghafal Al-Qur’an yang sedang berjuang istiqomah dalam menghafal Al-Qur’an. Dilanjutkan pemberian hadiah kenang-kenangan kepada top 20 santri teratas yang dilihat dari jumlah setoran dibagikan mushaf Al-Qur’an dan terakhir sesi foto bersama.
Oleh: Idan Akhmad Syahidan
Editor: Khalish Zeinadin
fz3y6s
ddyn70